Simalungun (Antaranews Sumut) - Penumpang yang selamat pada peristiwa tenggelamnya kapal penumpang kayu KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, masih mengalami trauma.

Jamuda Sinaga (17), warga Nagori (Desa) Sibunga-bunga Kecamatan Jorlang Hataran dan Heri Nainggolan (23), warga Panei Tonga Kecamatan Pane di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, terlihat tegang saat diminta menceritakan situasi kejadian.

Jamuda spontan menggeleng-gelengkan kepala dengan mimik ketakutan dan memeluk kerabatnya, mendapat tepukan serta elusan di punggung membuatnya tenang kembali.

"Kami berenam pergi berlibur ke Samosir, dan saya sendiri yang selamat," katanya.

Jamuda dan lima rekannya berada di posisi teratas kapal yang terdiri dari tiga tingkat, beserta ratusan penumpang lainnya mengarungi perairan Danau Toba dari Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, dengan kondisi cuaca hujan dan angin kencang.

Sewaktu kapal mulai oleng dan sebelum terbalik, Jamuda melompat dari kapal dan berenang menjauhi titik tenggelamnya kapal tersebut.

"Kira-kira 10 menit, aku lihat kapal feri, aku berenang mengejar dan ditolong naik," katanya.

Heri Nainggolan yang mengalami luka dan sempat dirawat di Puskesmas Sipintu Angin berjarak kira-kira lima kilometer dari posko utama tim Gabungan SAR di Pelabuhan Tiga Ras juga melakukan upaya serupa dengan Jamuda.

Baca juga: Pilisi amankan nakhoda kapal

Dia meyakini keselamatan dirinya atas kuasa Tuhan, namun iparnya Roi Spenser Sirait seperjalanannya belum ditemukan. 

Dia menyampaikan kekesalan kepada kru kapal yang tidak membatasi jumlah penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir ke Tiga Ras.

Baca juga: Satu keluarga korban tenggelamnya kapal Danau Toba

Ditaksir penumpang kapal mencapai 200-an orang dan  sepeda motor milik para penumpang kira-kira 70-an unit.

Kapal juga tidak memiliki jaket pelampung yang memadai, bahkan todak dibagikan kepada penumpang meski diketahui cuaca tidak bersahabat.

Harapan kedepan menjadi perhatian Pemerintah, operator dan pemilik kapal serta pengelola pelabuhan supaya musibah tidak terulang. ***4***

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018