Sibolga (Antaranews Sumut)- Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk merupakan satu-satunya Kepala Derah dari kawasan wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Sibolga yang menerima Penghargaan Pencapaian Universal Helat Coverage (UHC) JKN-KIS tahun 2018.
Keberhasilan Pemko Sibolga meraih prestasi kesehatan itu karena 97 persen masyarakatnya sudah diasuransikan kesehatannya melalui BPJS Kesehatan.
Sebagaimana program dari Presiden Joko Widodo, bahwa tahun 2019 semua Kepala Daerah wajib mengasuransikan masyarakatnya melalui BPJS Kesehatan. Dan Kota Sibolga lebih awal sudah mencapai target dengan jumlah masyarakatnya 97 persen sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan.
Menurut Kepala BPJS Kota Sibolga, Rudy Sukmawan, dengan prestasi yang diraih Kota Sibolga kiranya dapat ditularkan ke daerah lain khususnya di wilayah kerja BPJS Kota Sibolga, yang wilayah kerjanya mencakup Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Humbahas.
"Seorang pemimpin yang baik yang merupakan pilihan masyarakat pasi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya. Salah satunya adalah, dengan menajamin biaya kesehatan masyarakatanya melalui BPJS Kesehatan. Harapan kami, kiranya Kabupaten Tapanuli Tengah yang merupakan tetangga dekat dari Kota Sibolga segera menyusul mendapatkan UHC. Dengan bergotong royong maka semuanya akan tertolong,"kata Rudy.
Sementara itu Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk dalam arahannya mengatakan, bahwa keberhasilan Kota Sibolga menerima UHC ini berkat kerjasama yang baik dari seluruh masyarakat Kota Sibolga. Mulai dari Kepling sampai dengan Walikota. Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada DPRD Kota Sibolga yang sudah menyetujui pengajuan anggaran untuk menampung biaya BPJS bagi masyarakat Sibolga.
"Jika DPRD Kota Sibolga tidak menyetujui anggaran untuk BPJS ini, maka kita tidak meraih prestasi ini. Untuk itulah kami selalu berupaya agar kerjasama yang baik antara eksekutif dan legislatif terus terjalin baik, karena tidak bisa bertepuk sebelah tangan,"sebut Syarfi.
Dikatakan Walikota, bahwa secara Nasional pemerintah baru mengasuransikan masyarakat Indoensia sekitar 70 persen. Dan khusus untuk Kota Sibolga, kita sudah mengasuransikan masyarakatnya 97persen. Dan tahun ini melalui P-APBD 2018, sis masyarakat Sibolga yang 3 persen akan tercover semuanya di BPJS Kesehatan.
Untuk ia mengajak seluruh warga Sibolga agar menjaga baik-baik kartu BPJS Kesehatannya, karena pemerintah pusat, provinsi dan daerah telah menanggu biaya kesehatan itu.
Jangan pernah menganggap sepele kartu BPJS ini, karena sudah banyak masyarakat yang biaya pengobatannya mencapai miliaran rupiah yang ditanggung oleh BPJS.
Kita doakan pemerintah kita semakin maju agar program kesehatan dan peningkatan ekonomi terus meningkat. Dukung dan bantu pembangunan di Kota Sibolga agar lebih baik lagi demi melayani masyarakat,"pinta mantan politisi Senayan tiga periode itu.
Atas keberhasilan Pemko Sibolga meraih penghargaan UHC ini dari Presiden, Piala UHC diarak mulai dari perbatasan Kota Sibolga sampai ke Dinas Kesehatan, Jumat pagi tempat berlangsungnya acara penyambutan dan syukuran atas penghargaan yang diraih oleh Pemko Sibolga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Keberhasilan Pemko Sibolga meraih prestasi kesehatan itu karena 97 persen masyarakatnya sudah diasuransikan kesehatannya melalui BPJS Kesehatan.
Sebagaimana program dari Presiden Joko Widodo, bahwa tahun 2019 semua Kepala Daerah wajib mengasuransikan masyarakatnya melalui BPJS Kesehatan. Dan Kota Sibolga lebih awal sudah mencapai target dengan jumlah masyarakatnya 97 persen sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan.
Menurut Kepala BPJS Kota Sibolga, Rudy Sukmawan, dengan prestasi yang diraih Kota Sibolga kiranya dapat ditularkan ke daerah lain khususnya di wilayah kerja BPJS Kota Sibolga, yang wilayah kerjanya mencakup Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Humbahas.
"Seorang pemimpin yang baik yang merupakan pilihan masyarakat pasi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya. Salah satunya adalah, dengan menajamin biaya kesehatan masyarakatanya melalui BPJS Kesehatan. Harapan kami, kiranya Kabupaten Tapanuli Tengah yang merupakan tetangga dekat dari Kota Sibolga segera menyusul mendapatkan UHC. Dengan bergotong royong maka semuanya akan tertolong,"kata Rudy.
Sementara itu Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk dalam arahannya mengatakan, bahwa keberhasilan Kota Sibolga menerima UHC ini berkat kerjasama yang baik dari seluruh masyarakat Kota Sibolga. Mulai dari Kepling sampai dengan Walikota. Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada DPRD Kota Sibolga yang sudah menyetujui pengajuan anggaran untuk menampung biaya BPJS bagi masyarakat Sibolga.
"Jika DPRD Kota Sibolga tidak menyetujui anggaran untuk BPJS ini, maka kita tidak meraih prestasi ini. Untuk itulah kami selalu berupaya agar kerjasama yang baik antara eksekutif dan legislatif terus terjalin baik, karena tidak bisa bertepuk sebelah tangan,"sebut Syarfi.
Dikatakan Walikota, bahwa secara Nasional pemerintah baru mengasuransikan masyarakat Indoensia sekitar 70 persen. Dan khusus untuk Kota Sibolga, kita sudah mengasuransikan masyarakatnya 97persen. Dan tahun ini melalui P-APBD 2018, sis masyarakat Sibolga yang 3 persen akan tercover semuanya di BPJS Kesehatan.
Untuk ia mengajak seluruh warga Sibolga agar menjaga baik-baik kartu BPJS Kesehatannya, karena pemerintah pusat, provinsi dan daerah telah menanggu biaya kesehatan itu.
Jangan pernah menganggap sepele kartu BPJS ini, karena sudah banyak masyarakat yang biaya pengobatannya mencapai miliaran rupiah yang ditanggung oleh BPJS.
Kita doakan pemerintah kita semakin maju agar program kesehatan dan peningkatan ekonomi terus meningkat. Dukung dan bantu pembangunan di Kota Sibolga agar lebih baik lagi demi melayani masyarakat,"pinta mantan politisi Senayan tiga periode itu.
Atas keberhasilan Pemko Sibolga meraih penghargaan UHC ini dari Presiden, Piala UHC diarak mulai dari perbatasan Kota Sibolga sampai ke Dinas Kesehatan, Jumat pagi tempat berlangsungnya acara penyambutan dan syukuran atas penghargaan yang diraih oleh Pemko Sibolga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018