Tanjungbalai,Sumut,16/5 (Antara) - Foruk Koordinasi Pemimpin Daerah (Fokpimda) dan elemen warga Kota Tanjungbalai menggelar Deklarasi Damai dan penanda tanganan pernyataan sikap dalam mewujudkan kondusifitas pascapenangkapan terorisme di daerah setempat, Rabu. 
         
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial, dan dihadiri unsur Forkopimda yakni, Dandim 0208/Asahan, Kajari, mewakili ketua DPRD dan mewakili Kapolres Tanjungbalai serta sejumlah elemen warga, berlangung di Balai Kota Tanjungbalai.
         
Menyikapi situasi yang terjadi Kota Tanjungbalai, Wali Kota menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tenang, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dengan senantiasa memperkuat sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, kepedulian terhadap situasi lingkungan, termasuk menggalakkan Siskamling di lingkungan masing-masing.
         
"Saya meminta kepala lingkungan untuk mendata dan mengenali setiap warga dilingkungannya, minimal kepala keluarganya sehingga dapat menerapkan aturan terkait wajib lapor 1x24 jam bagi tamu/pendatang," imbau  Syahrial. 
         
Atas nama pemerintah daerah, Wali Kota juga menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap kejadian yang menimpa salah seorang kepala lingkungan yang terluka saat menjalankan tugasnya mendampingi aparat keamanan. 
         
Menurut Wali Kota, aksi terorisme bukan hanya menimbulkan kerugian materi saja, akan tetapi menimbulkan kerugian korban jiwa yang dampaknya dapat menghambat proses pembangunan daerah.
         
"Melalui pertemuan ini, mari bekerjasama menciptakan situasi yang aman, damai dan kondusif serta bersama-sama menjaga Kota Tanjungbalai agar tidak mudah terprovokasi dengan aksi-aksi yang dapat menimbulkan perpecahan dan kerusakan", kata Syahrial. 
         
Kepada para tokoh agama, alim ulama, para ustad-ustadzah diminta memberikan dakwah yang menyejukan, dakwah mendamaikan, dakwah yang dapat mengarahkan umat, mengarahkan masyarakat agar berbuat positif, menjadi hamba yang taat beribadah berakhlaq mulia dan berguna bagi bangsa dan negara.
         
Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungbalai-Asahan Zullikar Tanjung menyampaikan, deklarasi yang dilakukan merupakan bentuk kebersamaan dan komitmen bersama dalam menciptakan keamanan dan kondusifitas di Kota Tanjungbalai.
         
Kabag OPS Polres Tanjungbalai Kompol Gunawan H Sudarto mengatakan, dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di daerah, saat ini negara sedang mendapatkan ujian Kamtibmas. Sejauh ini, upaya yang dilaksanakan di wilayah Polres Tanjungbalai berjalan baik.
         
"Kami mengajak semua elemen menjaga lingkungan masing-masing baik kantor, rumah dan rumah ibadah. Semua elemen masyarakat diharapkan bersama-sama menjaga keamanan dan kondusifitas  Kota Tanjungbalai," kantanya.
         
Wakil Ketua DPRD Leiden Butar Butar Wakil mengajak semua pihak secara bersama-sama saling membenahi diri, menjaga kebersamaan dalam bingkai kebhinekaan. DPRD berharap semua pihak sepakat menolak kekerasan, intimidasi serta ujaran kebencian dengab mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
         
Dandim 0208/AS Letkol ARM Suhono mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk gagasan menolak segala bentuk ancaman dari pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa Indonesia, khususnya di Kota Tanjungbalai. 
         
Diakhir acara dilaksanakan penandatanganan Pernyataan Sikap seluruh Forkopimda Kota Tanjungbalai dan elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur terkait lainnya, untuk mewujudkan Tanjungbalai kondusif dan bebas dari segala bentuk ancaman dari kelompok teroris.
           
Sebagaimana diinformasikan, Selasa (15/5) pihak Densus 88 Mabes Polri mengambakan 7 orang terduga teroris yang berdomisili di wilayah Kecamatan Teluk Nibung. Dua orang ditembak mati, sedangkan Kepala lingkungan Athan Syafii mengalami luka bacok akibat diserang salah seorang terduga tetoris.***4***(KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018