Gunung Sitoli (Antaranews Sumut) - Sejumlah tokoh masyarakat dan mantan pejabat di Kepulauan Nias mengharapkan Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat mampu memajukan sektor kepariwisataan dan perikanan di Nias.
Harapan itu disampaikan dalam pertemuan Djarot Saiful Hidayat dengan sejumlah tokoh masyarakat dan mantan pejabat Kepulauan Nias di Gunung Sitoli, Senin malam.
Dalam pertemuan dan ramah tamah itu, hadir dua mantan Wakil Bupati Nias Agus Mendropa dan Tema Harefa, Wakil Bupati Nias Barat Hermit Hia, dan mantan Sekdakab Nias FG Martin.
Kemudian, mantan Ephorus Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Pdt Kalebi Hia, dua mantan Bishop Gereja Amin Pdt Yasofati Gea dan Pdt Fatisochi Gea, dan Korda Kepulauan Nias PDI Perjuangan Sumut Penyabar Nakhe FG Martin Zebua.
Mantan Wakil Bupati Nias Agus Mendropa mengatakan, jika dilihat secara keseluruhan, sangat potensi alam yang ada di Kepulauan Nias yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut.
Namun jika dikerucutkan, potensi utama di Kepulauan Nias adalah sektor kepariwisataan dan perikanan yang menjadi andalan di daerah kepulauan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia tersebut.
Keberadaan dua potensi andalan Kepulauan Nias tersebut juga diakui Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke daerah itu pada Agustus 2016.
Baca juga: KPU Gunungsitoli sosialisasi kepada penyandang disabilitas
"Saat datang ke Nias, Pak Jokowi minta pilot untuk mengelilingi Nias selama lima menit. Hanya dalam lima menit, beliau sudah bisa memutuskan dua saja, pariwisata dan perikanan," katanya.
Jika dua potensi tersebut berhasil dikembangkan, pihaknya berkeyakinan Kepulauan Nias akan sangat maju dan masyarakatnya akan mengalami hidup makmur.
"Jadi, Nias itu bukan `Nasib Ini Amat Sial`, tapi `Nusa Indah Andalan Sumatera`," kata Agus Mendropa.
Mantan Wakil Bupati Nias Barat Hermit Hia mengatakan, potensi perikanan di Kepulauan Nias sungguh luar biasa, bahkan lobster cukup mudah ditemukan di daerah itu.
Ketika Kepulauan Nias mengalami gempa, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) menyadari potensi itu sehingga membangun balai benih perikanan pantai untuk menghidupkan ikan kerapu pada tahun 2007.
Hasilnya sangat menjanjikan. "Ikannya sudah ada, tapi setelah BRR meninggalkan Nias, tidak ada dana pembinaan dari provinsi, lahannya kini menjadi hutan," katanya.
Menanggapi hal itu, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, di Sumatera Utara ada beberapa titik potensi pariwisata yang bagus yakni Medan, Danau Toba, Karo, dan Kepulauan Nias.
Pihaknya menilai, harus disiapkan program khusus agar potensi yang ada dapat dikembangkan dengan memanfaatkan anggaran dengan baik dan tepat.
(T.I023/B/B012/B012) 09-04-2018 23:01:42
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Harapan itu disampaikan dalam pertemuan Djarot Saiful Hidayat dengan sejumlah tokoh masyarakat dan mantan pejabat Kepulauan Nias di Gunung Sitoli, Senin malam.
Dalam pertemuan dan ramah tamah itu, hadir dua mantan Wakil Bupati Nias Agus Mendropa dan Tema Harefa, Wakil Bupati Nias Barat Hermit Hia, dan mantan Sekdakab Nias FG Martin.
Kemudian, mantan Ephorus Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Pdt Kalebi Hia, dua mantan Bishop Gereja Amin Pdt Yasofati Gea dan Pdt Fatisochi Gea, dan Korda Kepulauan Nias PDI Perjuangan Sumut Penyabar Nakhe FG Martin Zebua.
Mantan Wakil Bupati Nias Agus Mendropa mengatakan, jika dilihat secara keseluruhan, sangat potensi alam yang ada di Kepulauan Nias yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut.
Namun jika dikerucutkan, potensi utama di Kepulauan Nias adalah sektor kepariwisataan dan perikanan yang menjadi andalan di daerah kepulauan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia tersebut.
Keberadaan dua potensi andalan Kepulauan Nias tersebut juga diakui Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke daerah itu pada Agustus 2016.
Baca juga: KPU Gunungsitoli sosialisasi kepada penyandang disabilitas
"Saat datang ke Nias, Pak Jokowi minta pilot untuk mengelilingi Nias selama lima menit. Hanya dalam lima menit, beliau sudah bisa memutuskan dua saja, pariwisata dan perikanan," katanya.
Jika dua potensi tersebut berhasil dikembangkan, pihaknya berkeyakinan Kepulauan Nias akan sangat maju dan masyarakatnya akan mengalami hidup makmur.
"Jadi, Nias itu bukan `Nasib Ini Amat Sial`, tapi `Nusa Indah Andalan Sumatera`," kata Agus Mendropa.
Mantan Wakil Bupati Nias Barat Hermit Hia mengatakan, potensi perikanan di Kepulauan Nias sungguh luar biasa, bahkan lobster cukup mudah ditemukan di daerah itu.
Ketika Kepulauan Nias mengalami gempa, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) menyadari potensi itu sehingga membangun balai benih perikanan pantai untuk menghidupkan ikan kerapu pada tahun 2007.
Hasilnya sangat menjanjikan. "Ikannya sudah ada, tapi setelah BRR meninggalkan Nias, tidak ada dana pembinaan dari provinsi, lahannya kini menjadi hutan," katanya.
Menanggapi hal itu, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, di Sumatera Utara ada beberapa titik potensi pariwisata yang bagus yakni Medan, Danau Toba, Karo, dan Kepulauan Nias.
Pihaknya menilai, harus disiapkan program khusus agar potensi yang ada dapat dikembangkan dengan memanfaatkan anggaran dengan baik dan tepat.
(T.I023/B/B012/B012) 09-04-2018 23:01:42
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018