Pematangsiantar (Antaranews Sumut) - Kerusakan ruas jalan Negara di wilayah Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dari Simpang Rami sampai perbatasan Kabupaten Simalungun sepanjang 2,5 kilometer, memerlukan penanganan secepatnya.

Pantauan, Minggu, diperkirakan ratusan lubang dengan kedalaman bervariasi, dan terburuk di bagian tepi Km 6, Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba, mencapai kira-kira 50-an Cm.

"Jika tidak hati-hati dan tidak paham dengan kondisi jalan, bisa kecelakaan dan sudah sering terjadi," kata Suarman (27), warga Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.

Dia mengaku setiap pagi dan malam hari melintasi daerah rawan itu, karena beraktivitas dan bekerja di Kota Pematangsiantar di salahsatu perusahaan produk minuman sehat, sehingga hapal titik-titik kerusakan.

Tingkat kerawanan lebih tinggi pada waktu malam hari, terutama saat turun hujan, karena lubang tertutup air yang memungkinkan pengendara terjebak atau menabrak lobang ukuran dalam.

Baca juga: Pematangsiantar target tanam padi 4.743 hektare

"Tindak pidana perampokan juga terjadi dengan modus kendaraan melambat untuk menghindari lubang jalan, kesempatan ini dimanfaatkan para perampok," kata SM br Sitompul, warga Kelurahan Sumber Jaya, Kota Pematangsiantar.

Ibu tiga anak itu mengaku pernah mendengar pengendara sepeda motor pada malam hari berteriak minta tolong, karena tas sandang dijambret atau dirampok.

Dia juga menginformasikan ruas jalan Negara jurusan Pematangsiantar-Medan dalam beberapa tahun dilakukan perbaikan pada bagian yang rusak, tidak secara keseluruhan, sehingga hampir tiap tahun bagian lainnya berlubang.

"Harapan kami diperbaiki supaya nyaman berkendara, terhindar dari kecelakaan akibat lobang dan keamanan berkendara lebih terjamin," katanya. ***2***

Pewarta: Waristo

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018