Langkat (Antaranews Sumut) - Masih ditemukan pemukiman penduduk di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang hingga kini belum dialiri listrik, sehingga kawasan itu dikhawatirkan rawan berbagai tindakan kejahatan, untuk itu warga berharap bisa secepatnya mereka menikmati listrik.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Langkat Rahmanuddin Rangkuti, di Stabat, Senin, usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak PT PLN Cabang Binjai-Langkat.
Rahmanuddin menjelaskan dalam RDP yang dilakukan pihaknya masih ada ditemukan berdasarkan kunjungan anggota DPRD kelapangan pemukiman penduduk yang hingga kini belum menikmati listrik PLN sehingga mereka malam hari hanya mamakai lampu patromax.
"Tentu ini harus segera diakhiri itulah kenapa pihak PLN Cabang Binjai-Langkat kita undang untuk mendengarkan secara langsung langkah yang akan mereka lakukan di tahun 2018 guna untuk mengatasi keinginan rakyat agar desa, dusun yang belum dialiri listriuk dapat segera terpasang listrik," ujarnya.
Baca juga: KPU Langkat tetapkan 705.769 daftar pemilih pilkada
Ia juga menjelaskan data-data tentang masih adanya beberapa desa di Langkat yang belum dialiri listrik sudah kita sampaikan dengan pihak PLN, mudah-mudahan segera dialiri listrikk dalam waktu dekat ini.
Sementara pimpinan PLN Cabang Binjai-Langkat yang membawahi 13 rayon Lelan Hasibuan menjelaskan target utama pihaknya 2019 semua desa sudah terpasang listrik malah kami merencanakan akhir 2018 sudah tercapai rencana pemasangan listrik keseluruh desa.
Menurutnya untuk 2018 ini terdapat empat titik rencana dialiri listrik yang selama ini belum dinikmati warga yaitu Dusun Pulau kedondong Desa Batu Malenggang Kecamatan Hinai, Dusun Selemak Desa Pantai Gemi Kecamatan Stabat, Dusun Afdeling V-VI Desa Kuala Musam dan Afdeling IX,X,XI,XII Desa Sei Serdang Kecamatan Batang Serangan.
Lelan Hasibuan juga menjelaska masih terdapat potensi besar kelistrikan seperti golongan listrik untuk tarif industri di Langkat penggunaannya masih kecil, sehingga masih punya potensi besar untuk dikembangkan. Terutama untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Selain itu pihaknya juga berharap kepada masyarakat untuk dapat mkenggunakan listrik pra bayar (LPB), menggunakan pulsa token karena dengan LPB ini lebih banyak kemudahannya guna meringankan beban bagi masyarakat terutama yang bermukim di pedesaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Langkat Rahmanuddin Rangkuti, di Stabat, Senin, usai menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak PT PLN Cabang Binjai-Langkat.
Rahmanuddin menjelaskan dalam RDP yang dilakukan pihaknya masih ada ditemukan berdasarkan kunjungan anggota DPRD kelapangan pemukiman penduduk yang hingga kini belum menikmati listrik PLN sehingga mereka malam hari hanya mamakai lampu patromax.
"Tentu ini harus segera diakhiri itulah kenapa pihak PLN Cabang Binjai-Langkat kita undang untuk mendengarkan secara langsung langkah yang akan mereka lakukan di tahun 2018 guna untuk mengatasi keinginan rakyat agar desa, dusun yang belum dialiri listriuk dapat segera terpasang listrik," ujarnya.
Baca juga: KPU Langkat tetapkan 705.769 daftar pemilih pilkada
Ia juga menjelaskan data-data tentang masih adanya beberapa desa di Langkat yang belum dialiri listrik sudah kita sampaikan dengan pihak PLN, mudah-mudahan segera dialiri listrikk dalam waktu dekat ini.
Sementara pimpinan PLN Cabang Binjai-Langkat yang membawahi 13 rayon Lelan Hasibuan menjelaskan target utama pihaknya 2019 semua desa sudah terpasang listrik malah kami merencanakan akhir 2018 sudah tercapai rencana pemasangan listrik keseluruh desa.
Menurutnya untuk 2018 ini terdapat empat titik rencana dialiri listrik yang selama ini belum dinikmati warga yaitu Dusun Pulau kedondong Desa Batu Malenggang Kecamatan Hinai, Dusun Selemak Desa Pantai Gemi Kecamatan Stabat, Dusun Afdeling V-VI Desa Kuala Musam dan Afdeling IX,X,XI,XII Desa Sei Serdang Kecamatan Batang Serangan.
Lelan Hasibuan juga menjelaska masih terdapat potensi besar kelistrikan seperti golongan listrik untuk tarif industri di Langkat penggunaannya masih kecil, sehingga masih punya potensi besar untuk dikembangkan. Terutama untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Selain itu pihaknya juga berharap kepada masyarakat untuk dapat mkenggunakan listrik pra bayar (LPB), menggunakan pulsa token karena dengan LPB ini lebih banyak kemudahannya guna meringankan beban bagi masyarakat terutama yang bermukim di pedesaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018