Salak, (Antaranews Sumut) - Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu menerima kunjungan Kepala Bank Indonesia perwakilan Sumatera Utara, Arief Budi Santoso beserta rombongan dalam rangka silaturahmi serta membangun kedekatan dikedua belah pihak.

Banyak hal yang diutarakan pimpinan Bank Indonesia, utamanya peran mereka dalam pengendalian inflasi, mencari komoditas potensial dan unggulan daerah, serta tentang adanya tim dari Bank Indonesia yang siap memasarkan potensi di daerah.

"Jika diperkenankan, kami dari Bank Indonesia ingin membantu, bahkan akan jika bisa akan menjadikan lokasi di sini sebagai salah satu cluster percontohan," kata Arief Budi Santoso.

Terkait inflasi, mengapa begitu penting dibahas dalam negara ini, beliau juga menuturkan bahwa hal tersebut berpengaruh pada suku bunga Bank dan berdampak pada kemiskinan. Arief juga mengapresiasi adanya perusahaan daerah yang berorientasi pada pangan yang ada di Pakpak Bharat. 

"Sebagai catatan, di Sumatera Utara, 3 komoditi pangan yaitu beras, bawang merah dan cabai adalah unsur yang mempengaruhi inflasi, dan cabai memiliki persentase yang paling tinggi," katanya.

Baca juga: Bupati hadiri deklarasi komitmen bersama pilgubsu 2018

Menanggapi hal tersebut, Bupati Remigo terlihat antusias seraya memaparkan beragam potensi untuk berinvestasi yang ada di Pakpak Bharat, termasuk dari sektor jasa, yang beranjak dari Visi dan Misi Kabupaten Pakpak Bharat, yaitu pada sektor pendidikan dan kesehatan.

"Hutan yang lebih dari 80 persen di Kabupaten Pakpak Bharat serta kontur alam yang berbukit-bukit ditambah sumber daya manusia yang terhitung minim, membuat saya berfikir keras untuk mencoba potensi dari sektor jasa ini," urai Bupati Remigo.

Begitupun Bupati Remigo tidak mengabaikan sektor pertanian di mana sebahagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani.

"Kami mempunyai beberapa produk unggulan seperti gambir dan saat ini sedang mengembangkan pertanian jagung", tambah Bupati. 

Selain itu terkait persoalan keuangan, Bupati menuturkan bahwa Pemkab Pakpak Bharat sudah menggunakan e-budgetting yang dikenal dengan simral.

Memberikan pinjaman tanpa bunga kepada masyarakat yang dikenal dengan nama KNPB (Kredit Nduma Pakpak Bharat), serta meminta Dinas Koperasi UMKM agar menstimuli masyarakat mulai menggunakan e-commerce untuk memasarkan produknya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018