Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Agen Elpiji tabung 3 kilo gram (kg) di Kota Tanjungbalai mengeluhkan adanya dua agen "siluman" yang bebas beroperasi di daerah setempat, membutuhkan keseriusan pihak terkait untuk melakukan tindakan tegas.

Ungkapan itu disampaikan Khairul Sinaga agen PT Selina Jaya Sempurna, Rabu, ketika mengikuti rapat dengar pendapat antara Pemkot Tanjungbalai, Pertamina, agen dan pangkalan elpiji di daerah setempat, terkait kelangkaan dan tingginya harga elpiji tabung 3 kg.

Rapat dimpin Sekdakot Tanjungbalai Abdi Nusa dan dihadiri Sales Eksekutif PT Pertamina M.Ibrohim, Ketua Komisi B DPRD Tanjungbalai Safril Simargolang, KBO Reskrim Polres Tanjunhbalai Iptu HJ Parapat dan Kabag Perekonomian Dra Darul Yana Siregar.

Dalam rapat itu, Khairul Sinaga menepis paparan pihak Pertamina yang menyatakan agen elfiji hanya ada empat di Kota Tanjungbalai, akan tetapi, menurut Khairul, dilapangan ada 6 agen yang menyalurkan gas bersubsidi tersebut.

"Bapak (pertamina) menyatakan ada 4 agen resmi, namun ada dua agen "siluman" yang masuk dan mendistribusikan elpiji 3 kg di Kota Tanjungbalai," ujar H Khairul Sinaga dalam sesi tanya jawab di Balai Kota setempat.

Dikatakan, akibat bebasnya agen-agen siluman itu beroperasi di Kota Tanjungbalai membuat harga bervariasi dan agen itu (siluman) meraup untung besar karena memiliki stok LPG yang berlebih. Hal ini membutuhkan tindakan tegas dari pihak terkait.

Jika elpiji kami (agen) masuk, langsung didistribusikan ke pangkalan, pangkalan yang memiliki jatah terbatas membuat gas cepat habis ditingkat pengkalan. Peluang inilah dimanfaatkan agen siluman menjual elpiji-nya dengan harga tinggi. Mereka yang berbuat dan meraup untung besar, masyarakat mengeluh dan menyalahkan agen resmi dan pangkalan.

"Pihak Pertamina, Pemkot dan DPRD Tanjungbalai serta Kepolisian dapat mengambil tindakan tegas terhadap sepak terjang du agen siluman tersebut," ungkap Khairul Sinaga.

Sebelumnya, sales Eksekutif PT Pertamina M.Ibrohim memaparkan hanya ada 4 agen resmi di Kota Tanjungbalai, satu SPPBE dan 122 pangkalan yang mendistribusikan elpiji 3 kg.

Jika ada agen atau pangkalan lain berarti ada yang siluman, ini harus ditertibkan agar tidak berdampak buruk terhadap pendistribusian gas bersubsidi tersebut di Kota Tanjungbalai.

"Silahkan foto aktivitas pendistribusian elpiji oleh agen siluman itu dan kirim ke saya atau PT Pertamina, kita akan proses untuk membuat tindakan tegas," kata M Ibrohim.

KBO Reskrim Polres Tanjungbalai Iptu HJ Parapat mengakui pihaknya telah melakukan penindakan terhadap pelaku pengoplosan elpiji 3 kg di daerah setempat. Terkait adanya dua agen siluman yang beroperasi di Kota Tanjungbalai, ia meminta agar Khairul Sinaga memberikan data otentik agar pihaknya dapat menindak.***4***(KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018