Langkat (Antaranews Sumut) - Produksi gabah kering panen (GKP) petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mencapai 636.937 ton dari realisasi panen seluas 83.256 hektare yang terdiri dari padi sawah dan padi gogo (ladang).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Selasa, menjelaskan untuk produktivitas padi sawah mencapai 68,64 kuintal per hektare gabah kering panen (GKP) setara dengan 57,23 kuintal per hektare gabah kering giling (GKG.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Selasa, menjelaskan untuk produktivitas padi sawah mencapai 68,64 kuintal per hektare gabah kering panen (GKP) setara dengan 57,23 kuintal per hektare gabah kering giling (GKG.
Sementara produktivitas padi gogo (ladang) 30,88 kuintal per hektare atau setara 25,74 kuintal per hektare gabah kering panen.
Saat sekarang ini produksi beras Langkat mencapai 332.985 ton, sementara kebutuhan 137.802 ton, sehingga ada perimbangan beras sebanyak 194.902 ton atau daerah ini mengalami surplus yang cukup besar mencapai 143,88 persen dari tahun sebelumnya.
"Bila kita berasumsi pada swasembada beras, maka daerah ini mengalami swasembada mencapai 243,88 persen yaitu 332.985 ton dibagi 137.802 ton kali 100 persen," katanya.
Ke depan, dia berharap, apa yang sudah dihasilkan ini dapat ditingkatkan lagi. Apalagi pemerintah telah menargetkan luas pertanaman padi dari sebelumnya hanya 92.000 hektare ditambah menjadi 101.000 hektare, dengan pertambahan sekitar 9.000 hektare.
"Tentu pertambahan ini akan menjadi tugas berat instansi kami bersama petani untuk mewujudkan dan meraih keberhasilan program tersebut," katanya lagi.
Dia menegaskan bahwa keberhasilan program terebut tentu tidak hanya dari petani sendiri, tapi juga harus didukung penyediaan benih padi unggul, pupuk, pestisida, serta berbagai peralatan mesin pertanian yang diperlukan.
Saat sekarang ini produksi beras Langkat mencapai 332.985 ton, sementara kebutuhan 137.802 ton, sehingga ada perimbangan beras sebanyak 194.902 ton atau daerah ini mengalami surplus yang cukup besar mencapai 143,88 persen dari tahun sebelumnya.
"Bila kita berasumsi pada swasembada beras, maka daerah ini mengalami swasembada mencapai 243,88 persen yaitu 332.985 ton dibagi 137.802 ton kali 100 persen," katanya.
Ke depan, dia berharap, apa yang sudah dihasilkan ini dapat ditingkatkan lagi. Apalagi pemerintah telah menargetkan luas pertanaman padi dari sebelumnya hanya 92.000 hektare ditambah menjadi 101.000 hektare, dengan pertambahan sekitar 9.000 hektare.
"Tentu pertambahan ini akan menjadi tugas berat instansi kami bersama petani untuk mewujudkan dan meraih keberhasilan program tersebut," katanya lagi.
Dia menegaskan bahwa keberhasilan program terebut tentu tidak hanya dari petani sendiri, tapi juga harus didukung penyediaan benih padi unggul, pupuk, pestisida, serta berbagai peralatan mesin pertanian yang diperlukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018