Medan, 28/12 (Antaranews Sumut) - Sebanyak 53 atlet difabel yang masuk program Pusat Pembinaan Intensif (PPI) National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara, menjalani tes kesehatan dan fisik guna memantau perkembangan atlet selama menjalani pelatihan.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara, Alan Sastra Ginting di Medan, Kamis, mengatakan, tes fisik dan kesehatan dilakukan juga dalam upaya untuk mengevaluasi perkembangan atlet setelah menjalani program PPI selama satu tahun penuh.
Dengan adanya tes tersebut, pelatih tiap cabang olahraga diharapkan bisa mengetahui kondisi fisik dan kesehatan atlet binaannya masing-masing.
"Dari hasil laporan pelatih masing masing memang ada peningkatan. Jadi dengan adanya tes kesehatan dan fisik ini mereka bisa mengetahui kondisi kesehatan dan fisik atlet sesungguhnya. Dengan begitu mereka bisa menyusun program sesuai dengan kondisi atlet demi menunjang prestasi lebih baik," katanya.
Khusus tes fisik, kata dia, tentunya metode penilaian memang disesuaikan dengan karakteristik tiap cabang olahraga serta jenis kecacatan atlet.
Tes fisik dan kesehatan itu bakal menjadi agenda tahunan NPC Sumut, dalam rangka mendorong peningkatan prestasi atlet di event nasional maupun internasional. Termasuk persiapkan atlet untuk jangka panjang menuju Peparnas 2020 di Papua.
"Mudah-mudahan dengan program ini bisa meningkatkan prestasi atlet kita. Dengan begitu, pelatih tahu abgaimana kondisi fisik atlet masing-masing melalui program yang akan diterapkan saat latihan nanti. Harapannya tentu mereka bisa mengikuti program dan arahan yang diberikan pelatih nantinya," katanya.
Menurut dia, tes fisik dan kesehatan salah satu tolok ukur evaluasi atlet yang ternyata tidak mampu menunjukkan peningkatan selama mengikuti program latihan.
Demikian juga sistem promosi dan degradasi tetap diberlakukan bagi atlet yang tidak mampu menunjukkan peningkatan prestasi di even nasional.
"Juara dunia pun dia, kalau tidak disiplin bakal jadi virus. Makanya, jangan ada sifat sombong dalam diri atlet walaupun sudah meraih prestasi puncak," katanya.***4***
(T.KR-JRD/B/D011/D011) 28-12-2017 19:02:35
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara, Alan Sastra Ginting di Medan, Kamis, mengatakan, tes fisik dan kesehatan dilakukan juga dalam upaya untuk mengevaluasi perkembangan atlet setelah menjalani program PPI selama satu tahun penuh.
Dengan adanya tes tersebut, pelatih tiap cabang olahraga diharapkan bisa mengetahui kondisi fisik dan kesehatan atlet binaannya masing-masing.
"Dari hasil laporan pelatih masing masing memang ada peningkatan. Jadi dengan adanya tes kesehatan dan fisik ini mereka bisa mengetahui kondisi kesehatan dan fisik atlet sesungguhnya. Dengan begitu mereka bisa menyusun program sesuai dengan kondisi atlet demi menunjang prestasi lebih baik," katanya.
Khusus tes fisik, kata dia, tentunya metode penilaian memang disesuaikan dengan karakteristik tiap cabang olahraga serta jenis kecacatan atlet.
Tes fisik dan kesehatan itu bakal menjadi agenda tahunan NPC Sumut, dalam rangka mendorong peningkatan prestasi atlet di event nasional maupun internasional. Termasuk persiapkan atlet untuk jangka panjang menuju Peparnas 2020 di Papua.
"Mudah-mudahan dengan program ini bisa meningkatkan prestasi atlet kita. Dengan begitu, pelatih tahu abgaimana kondisi fisik atlet masing-masing melalui program yang akan diterapkan saat latihan nanti. Harapannya tentu mereka bisa mengikuti program dan arahan yang diberikan pelatih nantinya," katanya.
Menurut dia, tes fisik dan kesehatan salah satu tolok ukur evaluasi atlet yang ternyata tidak mampu menunjukkan peningkatan selama mengikuti program latihan.
Demikian juga sistem promosi dan degradasi tetap diberlakukan bagi atlet yang tidak mampu menunjukkan peningkatan prestasi di even nasional.
"Juara dunia pun dia, kalau tidak disiplin bakal jadi virus. Makanya, jangan ada sifat sombong dalam diri atlet walaupun sudah meraih prestasi puncak," katanya.***4***
(T.KR-JRD/B/D011/D011) 28-12-2017 19:02:35
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017