Taput, 24/11 (Antarasumut) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, perintah perpanjangan runway di bandara internasional Silangit merupakan bukti visioner seorang presiden Joko Widodo.

“Presiden seorang visioner. Dengan perpanjangan runway menjadi 3.000 meter, maka pesawat berkapasitas penumpang 300 orang lebih, bisa terbang,” sebut Menhub Budi, di bandara internasional Silangit, Jumat.

Dikatakan, perpanjangan runway tersebut memang sangat dibutuhkan oleh pesawat berbadan besar, dalam menjangkau destinasi yang lebih dari 8 jam penerbangan.

“Jadi, nantinya dari Silangit sudah bisa langsung terbang ke China, Shanghai, Beijing, Thailand, Tokyo, Jepang, Dubai, bahkan ke Abu Dhabi pun bisa,” terangnya.

Menurutnya, saat perpanjangan runway selesai, Danau Toba menjadi destinasi yang sama bagian dengan Bali, memiliki satu potensi yang sangat unik sebagai kaldera terbesar di dunia.

“Begitu kita siapin landasannya panjang, itu ibarat semut ngerumunin gula. Danau Toba berpotensi jadi gula yang manis sekali, cantik sekali,” ungkap Budi menjawab soal ada tidaknya komitmen kesiapan maskapai luar negeri untuk mendarati Silangit.

Sebelumnya, dalam sambutan peresmian bandara internasional Silangit, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menhub Budi untuk memperpanjang runway dari 2.650 meter menjadi 3.000 meter.

“Saya perintahkan Menteri Perhubungan untuk memperpanjang runway menjadi 3.000 meter. Agar pesawat “wide body” yang berbadan besar, bisa masuk ke Silangit,” tegas Jokowi.

Selain itu, perluasan terminal bandara dari kondisi saat ini seluas 3.000 meter persegi menjadi 10.000 meter persegi, juga ditekankan sang presiden untuk diselesaikan paling lama tahun 2020.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017