Gunung Sitoli, 29/10 (Antarasumut) - : Dalam lawatannya ke Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi menyempatkan diri untuk mengunjungi Museum Nias di jalan  Yos Soedarso,  Nomor 34 Iraonogeba Sabtu (28/10/2017), sore.

Kedatangannya Letjen Edy Rahmayadi ke Museum Pusaka Nias memang telah direncanakan olehnya. Karena dirinya sangat penasaran dengan yang namanya Musem Pusaka Nias.

“Saya selama ini hanya dengar tentang museum ini, dan kedatangan saya kali ini ke Nias saya sangat ingin mengunjunginya. Selain saya suka sejarah, saya juga ingin tahu tentang sejarah nenek moyang dan kebudayaan Nias,” ungkap Edy, Sabtu (28/10/2017). 

Museum Pusaka Nias merupakan museum yang menyimpan barang-barang peninggalan nenek moyang masyarakat Nias. Mulai dari senjata, perlengkapan rumah tangga, alat pertanian, peti mati, dan segala peninggalan nenek moyang masyarakat Nias yang hidup pada zaman prasejarah serta terkait dengan kebudayaan dan kebiasaan Nias lengkap tersimpan disini.

Edy mengaku sangat senang bisa mengunjungi museum ini. Pasalnya, dirinya ingin mengetahui bagaimana sejarah dari salah satu kebudayaan yang ada di sekitar kampung halamannya itu.
Kunjungan kali ini pun sangat berkesan baginya, apalagi ia bertemu dengan Pastor Johannes M. Hämmerle, pria asal Jerman yang merupakan pendiri museum tersebut.

Selain itu, Edy juga sangat terkesan dengan kondisi museum yang sangat terawat. Menurutnya ini patut diapresiasi dengan tetap merawat dan menjaga yang itu adalah tugas satuan perangkat daerah terkait.

“Saya sangat senang bisa ke museum ini karena disini tercatat bahwa orang nias itu punya kebudayaan yang baik, dan memang saya senang mengenal kebudayaan” tandas Edy.

Direktur Museum Pusaka Nias, Nata’alui Duha dalam kesempatan yanh sama mengungkapkan, 
Dirinya sangat terkesan dengan kedatangan Edy Rahmayadi ke museumnya. Menurutnya sangat jarang ada pejabat yang mau datang kesini.

“Ini merupakan suatu contoh yang baik tentang bagaimana mengenal orang Nias dari budayanya. Karena pintu masuk mengenal orang Nias itu dari sini,” ujar Duha.

“Koleksi kita sekarang ada lebih dari 6000, semua benda yang berkaitan dengan etnologi. Baik itu yang berkaitan dengan peperangan, berkaitan dengan religi, berkaitan dengan pertanian, berkaitan dengan kemasyarakatan, pokoknya semua aspek yang berkaitan dengan orang Nias disitu ada," tandasnya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017