Medan, 18/10 (Antara) - Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Juha P. Salin mengapresiasi keberhasilan pegiat literasi di Sumatera Utara dalam upaya meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) untuk pelatihan massal menggunakan big book.


"Sebanyak 1.486 pegiat berhasil menyelenggarakan pelatihan massal cara menggunakan big book. MURI mencatat aksi ini sebagai rekor baru di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi," katanya di Medan, Rabu.


Ia mengatakan Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sejak 2015 aktif mendukung promosi gerakan literasi di Sumut, termasuk melatih 33 ribu guru agar mampu mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran.


"Kami juga menghibahkan 1,2 juta eksemplar buku bacaan berjenjang kepada 1.838 sekolah dasar dan madrasah di Sumut. Salah satu komponen dari buku bacaan berjenjang itu adalah big book, yang hari ini digunakan sebagai sarana pelatihan," katanya.


Menurut dia kemampuan mengelola dan memanfaatan informasi dengan baik merupakan kunci kepada pertumbuhan ekonomi, penguatan demokrasi dan penghargaan kepada lingkungan hidup.


Membangun masyarakat literasi merupakan kerja jangka panjang yang tentunya harus mendapat dukungan dari semua pihak, bukan hanya pemerintah namun juga swasta.


"Kita tidak boleh puas dengan apa yang telah kita raih sekarang. Tantangan kehidupan terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Kita harus senantiasa berinovasi dan bekerja sama untuk menjawab tantangan itu," katanya.


Sementara Ketua Forum Masyarakat Literasi Sumatera Utara (Formaslsu) Hasban Ritonga mengatakan, dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak, agar usaha membangun gerakan literasi bisa benar-benar terwujud.


Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat, swasta, sekolah dan media massa.


"Membangun budaya literasi merupakan kerja jangka panjang. Setiap individu memiliki peran yang signifikan. Kita membutuhkan keteladanan yang dicontohkan untuk mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam usaha ini," katanya.


Ia mengatakan Sumut beruntung karena sudah dideklarasikan sebagai provinsi literasi pada 20 mei 2017 yang dilakukan Gubernur dan Menristekdikti.


"Festival Literasi Sumatera Utara ini kami gelar untuk mendukung Sumut sebagai provinsi literasi. Kami berharap kegiatan-kegiatan serupa bisa ditiru oleh komunitas-komunitas literasi lainnya. Sehingga gerakan ini benar-benar meluas dan memberikan dampak hebat," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017