Pandan, 30/9 (Antarasumut)- Seorang wartawan mingguan Aminuddin Zega (55), yang bertugas di Kabupaten Tapanuli Tengah, mengalami tindak penganiayaan dari sekelompok pemuda di Jalan Marison, Kecamatan Pandan, Tapteng, kemarin.

Sekelompok pemuda yang diperkirakan berjumlah 3 orang itu, dikabarkan merupakan anggota salah satu organisasi kepemudaan (OKP) di Tapteng.

Menurut keterangan Aminuddin Zega, yang ditemui di RSUD Pandan, Sabtu sore menerangkan, tindak penganiayaan yang dialaminya berawal dari ajakan salah seorang pelaku, untuk bertemu di salah satu warung kopi milik warga di Jalan Marison, Jumat (29/9) kemarin.

Disaat pertemuan itu, jelas Aminuddin, tiba-tiba seorang pemuda yang turun dari mobil jenis Kijang Crysta Nopol BK 1031 DY mendatangi korban seraya menghantamkan helm sepedamotor ke bagian kepala korban, sehingga mengalami luka robek.

“Saya kenal pelaku yang memukulkan helm ke kepala saya itu, inisialnya AS. Dan sesudah memukulkan helm itu, mereka langsung kabur pakai mobil kijang Crysta warna biru, dan Avanza silver,” jelas Aminuddin, sembari menahan rasa kesakitan.

Diakui Aminuddin, pelaku AS yang menjadi eksekutor penganiayaan saat pertemuan sempat melontarkan sebuah kalimat, jika perbuatannya itu berkaitan dengan faktor materi yang dijanjikan oleh salah satu oknum agar menghabisi korban.

“Apalagi yang kalian tunggu, kenapa nggak dilaksanakan, apa saja pun pasti dilakukan demi uang, karena sakitnya pencaharian sekarang,” beber Aminuddin, saat menirukan ucapan pelaku AS, sebelum menghantamkan helm ke bagian kepala korban.

Selanjutnya Aminuddin mengatakan, usai mendapat tindakan penganiayaan, dirinya langsung melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Pandan, dan selanjutnya mendapatkan perawatan medis dari RSUD Pandan.

Sementara itu, Kapolsek Pandan AKP Parohon Tambunan membenarkan adanya laporan pengaduan Ritawati Hutagalung, istri korban, terkait tindak penganiayaan Aminuddin Zega.

Diakui Kapolsek, proses penyidikan masih terus berlanjut, dengan memeriksa saksi TKP dan pemeriksaan lanjutan terhadap korban, sehingga para pelaku segera diburu Polisi.

“Masih tahap lidik, barang bukti sudah kita amankan, kita sudah lakukan cek TKP, dan saat ini saksi TKP dan korban masih kita mintai keterangan. Sehingga pelaku dapat kita kejar dan tangkap,” ujar Kapolsek.

Kondisi korban Aminuddin Zega sudah mulai membaik, dan mendapatkan delapan jahitan di kepalanya.

Sementara itu para awak media cetak dan elektronik serta LSM silih berganti berdatangan menjenguk korban di RSUD Pandan, dan sekaligus mendatangi Polsek Pandan, untuk mengetahui perkembangan penyidikan Polisi, seputar penganiayaan Aminuddin Zega, yang juga salah satu aktivisi LSM yang vocal di Tapteng.
Kepada wartawan istri korban mengharapkan kekompakan dan kehati-hatian wartawan dan LSM dalam menjalankan tugasnya. Karena ancaman bisa datang kapan saja dan dimana saja.

“Saya berterimakasih kepada para wartawan yang sudah datang silih berganti melihat kami ke RSUD Pandan ini. Saya berharap agar wartawan dan LSM benar-benar kompak untuk saling mendukung dan mawas diri dalam melaksanakan tugasnya. 

Cukuplah abang kalian yang menjadi korban, jangan ada lagi korban-korban yang lain. Jika kalian tetap mempertahankan kekompakan, maka tidak akan terjadi lagi kekerasan terhadap wartawan dan LSM, jika tidak, maka bisa saja yang lain akan jadi korban juga, karena ini sudah jelas-jelas teror ingin membungkam kebebasan pers,”tandasnya.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017