Medan, 27/9 (Antara) - Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap industri perdagangan berjangka komoditi hingga kini masih tetap tinggi.
"Meski ada beberapa kasus, tetapi kepercayaan masyarakat masih tetap tinggi terhadap perdagangan berjangka komoditi (PBK)," ujar Stephanus Paulus Lumintang di Medan, Sumatera Utara, Selasa (26/9).
Dia mengatakan hal itu pada sosialisasi dan edukasi tentang industri perdagangan berjangka komoditas yang digelar PT Rifan Financino Berjangka (RFB )- Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Kliring Berjangka Indonesia.
Dalam sosialisasi itu manajemen PT RFB sekaligus menyerahkan bantuan tong sampah kepada Pemkot Medan.
Menurut Stephanus, meski kepercayaan masih tetap tinggi, sosialisasi PBK harus terus dilakukan.
Bukan hanya karena potensi PBK masih cukup besar, tetapi juga untuk melindungi calon dan nasabah dari permasalahan atau kerugian dari investasi bodong.
Dia menyebutkan, masih maraknya penipuan berkedok investasi PBK serta tingginya transaksi ilegal menunjukkan masih banyaknya masyarakat yang belum mengenal dengan baik PBK.
"Untuk itu memang perlu sosialisasi terus tentang PBK," katanya.
Chief Busines Officer RFB, Teddy Prasetya menyebutkan, sosialisasi dan edukasi diperlukan untuk mengembalikan citra positif industri PBK setelah ada dan terus terjadi kasus investasi bodong.
"Harus diakui, masyarakat masih awam dengan PBK sehingga perlu sosialisasi apalagi ada citra negatif yang melekat di kalangan pelaku perusahaan pialang,"katanya.
Kepala cabang RFB Medan, Sonya Kadarmanik.menyebutkan, transaksi PBK di perusahaan itu terus.meningkat pesat.
Peningkatan transaksi dan jumlah investor yang sudah di atas 2ribuan menunjukkan bahwa RFB benar benar perusahaan yang menjalankan usaha dengan benar dan bisa menjaga kepercayaan masyarakat. ***3****
(T.E016/B/T007/T007) 27-09-2017 01:38:12
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Meski ada beberapa kasus, tetapi kepercayaan masyarakat masih tetap tinggi terhadap perdagangan berjangka komoditi (PBK)," ujar Stephanus Paulus Lumintang di Medan, Sumatera Utara, Selasa (26/9).
Dia mengatakan hal itu pada sosialisasi dan edukasi tentang industri perdagangan berjangka komoditas yang digelar PT Rifan Financino Berjangka (RFB )- Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Kliring Berjangka Indonesia.
Dalam sosialisasi itu manajemen PT RFB sekaligus menyerahkan bantuan tong sampah kepada Pemkot Medan.
Menurut Stephanus, meski kepercayaan masih tetap tinggi, sosialisasi PBK harus terus dilakukan.
Bukan hanya karena potensi PBK masih cukup besar, tetapi juga untuk melindungi calon dan nasabah dari permasalahan atau kerugian dari investasi bodong.
Dia menyebutkan, masih maraknya penipuan berkedok investasi PBK serta tingginya transaksi ilegal menunjukkan masih banyaknya masyarakat yang belum mengenal dengan baik PBK.
"Untuk itu memang perlu sosialisasi terus tentang PBK," katanya.
Chief Busines Officer RFB, Teddy Prasetya menyebutkan, sosialisasi dan edukasi diperlukan untuk mengembalikan citra positif industri PBK setelah ada dan terus terjadi kasus investasi bodong.
"Harus diakui, masyarakat masih awam dengan PBK sehingga perlu sosialisasi apalagi ada citra negatif yang melekat di kalangan pelaku perusahaan pialang,"katanya.
Kepala cabang RFB Medan, Sonya Kadarmanik.menyebutkan, transaksi PBK di perusahaan itu terus.meningkat pesat.
Peningkatan transaksi dan jumlah investor yang sudah di atas 2ribuan menunjukkan bahwa RFB benar benar perusahaan yang menjalankan usaha dengan benar dan bisa menjaga kepercayaan masyarakat. ***3****
(T.E016/B/T007/T007) 27-09-2017 01:38:12
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017