Medan, 15/8 (Antara) - Devisa Sumut yang berasal dari lemak dan minyak hewan/nabati di semester I 2017 naik 25, 20 persen dampak kenaikan volume dan harga ekspor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Selasa mengatakan, devisa Sumut dari lemak dan minyak hewan/nabati itu di semester I 2017 sudah mencapai 1,809 miliar dolar AS dari periode sama 2016 yang masih 1,444 miliar dolar AS.

"Kenaikan devisa atau nilai ekspor dipicu peningkatan volume dan harga ekspor,"katanya.

Menurut dia, dengan masih cukup besar dan bahkan meningkatnya nilai ekspor golongan barang itu, tetap menempatkan lemak dan minyak hewan/nabati sebagai posisi teratas penyumbang devisa.

Syech menyebutkan, dari 4,481 miliar dolar AS total devisa Sumut di semester 1,lemak dan minyak hewan/nabati memberi kontribusi sebesar 40,27 persen.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, golongan lemak dan minyak hewan/nabati yang di dalamnya ada crude palm oil (CPO) dan produk turunannya memang sejak dulu menjadi andalan devisa Sumut.


Masih andalan Sumut, katanya, karena sawit tetap jadi tanaman utama perkebunan daerah itu apalagi setelah harga karet anjlok.


"Pemerintah harus melindungi petani sawit, jangan lagi terulang seperti di tanaman karet yang karena harga jualnya anjlok, petani lebih memilih menebang pohon karetnya,"kata Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu.***3***


(T.E016/B/H005/H005) 15-08-2017 16:32:45

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017