Sipirok,3/8(Antarasumut)-Sekolah SMA Negeri 1 Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan sangat membutuhkan penambahan Ruang Kelas Baru untuk tempat belajar siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sipirok, Ardin Hasibuan di Sipirok, kepada Antara, Kamis, mengatakan kebutuhan akan RKB itu minimal tiga unit.
Dia menyebut kekurangan ruang belajar memaksa dua rombongan belajar memakai ruang guru, dan sementara ruang guru memanfaatkan ruang komputer.
Sekolah cikal bakal sekolah model di Tapanuli Selatan itu saat ini memiliki delapan belas Rombel (Rombongan belajar) masing-masing 6 Rombel untuk masing masing kelas X,XI dan XII dengan jumlah total 610 siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Kepala Sekolah SMAN 1 Sipirok, Ardin Hasibuan di Sipirok, kepada Antara, Kamis, mengatakan kebutuhan akan RKB itu minimal tiga unit.
Dia menyebut kekurangan ruang belajar memaksa dua rombongan belajar memakai ruang guru, dan sementara ruang guru memanfaatkan ruang komputer.
Sekolah cikal bakal sekolah model di Tapanuli Selatan itu saat ini memiliki delapan belas Rombel (Rombongan belajar) masing-masing 6 Rombel untuk masing masing kelas X,XI dan XII dengan jumlah total 610 siswa.
Untuk tenaga pengajar sendiri berjumlah 38 orang ditambah pegawai sebanyak 7 orang, Guru berstatus PNS sebanyak 23 orang dan pegawai PNS dua orang, selebihnya Guru dan Pegawai honor komite.
Terkait sarana dan prasarana penunjang pendidikan lain seperti ruang laboratorium komputer, laboratorium bahasa sekolah yang sudah menerapkan ujian nasional dengan berbasis komputer ini sudah lengkap.
Bahkan dalam peningkatan pengawasan baik kepada tenaga pengajar dan siswa selama berlangaung proses belajar mengajar sekeliling sekolah dapat terpantau melalui fasilitas Closed Circuit Television CCTV.
Menariknya, untuk dalam pembentukan karakter antara guru dan siswa sekolah itu harus dapat menerapkan 5 S (Sopan Santun Salam Sapa dan Senyum), jadi antar keduanya terbangun hubungan emosional yang positif.
"Sebelum siswa masuk sekolah rutin setiap pagi dua guru secara absensi berjaga di pintu gerbang masuk sekolah mengimplikasikan 5 S tersebut," katanya.
Kepsek Ardin Hasibuan juga menyinggung untuk Tahun 2017 siswanya juga berhasil lolos ke Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 110 orang dari 190 alumni pada tahun itu.
"Ada 72 alumni SMAN 1 Sipirok masuk PTN lewat testing dan 38 siswa masuk PTN lewat jalur undangan menaik dibanding Tahun 2016 hanya berjumlah 58 orang," jelasnya sembari berharap pihak Pendidikan Provinsi Sumut bisa mewujudkan kekurangan RKB sebagaimana dialami sekolah itu.
Terkait sarana dan prasarana penunjang pendidikan lain seperti ruang laboratorium komputer, laboratorium bahasa sekolah yang sudah menerapkan ujian nasional dengan berbasis komputer ini sudah lengkap.
Bahkan dalam peningkatan pengawasan baik kepada tenaga pengajar dan siswa selama berlangaung proses belajar mengajar sekeliling sekolah dapat terpantau melalui fasilitas Closed Circuit Television CCTV.
Menariknya, untuk dalam pembentukan karakter antara guru dan siswa sekolah itu harus dapat menerapkan 5 S (Sopan Santun Salam Sapa dan Senyum), jadi antar keduanya terbangun hubungan emosional yang positif.
"Sebelum siswa masuk sekolah rutin setiap pagi dua guru secara absensi berjaga di pintu gerbang masuk sekolah mengimplikasikan 5 S tersebut," katanya.
Kepsek Ardin Hasibuan juga menyinggung untuk Tahun 2017 siswanya juga berhasil lolos ke Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 110 orang dari 190 alumni pada tahun itu.
"Ada 72 alumni SMAN 1 Sipirok masuk PTN lewat testing dan 38 siswa masuk PTN lewat jalur undangan menaik dibanding Tahun 2016 hanya berjumlah 58 orang," jelasnya sembari berharap pihak Pendidikan Provinsi Sumut bisa mewujudkan kekurangan RKB sebagaimana dialami sekolah itu.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017