Tapanuli Selatan,17/7(Antarasumut)-Kementerian Energi Sumber Daya Mineral penyelidikan kerusakan Geologi pasca Gempa bermagnitudo 5,5 Padangsidimpuan Jumat pagi 14 Juli 2017.

Dengan menurunkan Tim dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Geologi sebanyak empat orang, Cecep Sulaeman (Kepala Tim), Kristianto, Heri Isep R, dan Fadli masing-masing anggota.

Kristianto Kepala Bidang Mitigasi Dan Tsunami kepada Antara, Minggu malam di Tapanuli Selatan, mengatakan tugas tim melakukan penyelidikan kerusakan geologi yang diakibatkan Gempa dan sosialisasi di masyarakat.

"Beberapa sampel dampak gempa kita ambil dan karakteristik tanah secara geologi dipelajari, hasil akhirnya nanti kita serahkan kepada Pemerintah Daerah,"ujarnya.

Pesan Tim Kementerian sesuai sosialisasi mereka kepada warga Desa Sitaratoit dan Lobu Layan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan Tim untuk bisa tenang jangan panik," sebab panik awal dari bencana berikutnya,"sebutnya.

Apalagi tambahnya "Tidak Pernah Lebih Besar Gempa Susulan dari Gempa Utama".

Terkait kondisi Tapsel-Padangsidimpuan sebutnya masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) Tinggi. Artinya, kawasan yang terlanda gempa bumi berpotensi Intensitas Skala 8 MMI.

"Oleh karenanya masyarakat juga saat membangun sebuah tempat tinggal haruslah diperhitungkan kekuatannya," sarannya.

Membangun rumah tahan gempa sebut dia bisa dengan biaya sederhana atau tidak mahal, seperti membangunnya dari material kayu.

Sementara Kepala Desa Sitaratoit, Kecamatan Angkola Barat, Isron Pasaribu mengatakan banyak pengetahuan yang diberikan Tim yang turun didampingi BPBD Tapsel-Padangsidimpuan tersebut dengan harapan masyarakat sudah bisa tenang dan paham tentang gempa.

Sebelumnya Gempa yang terjadi pada Jumat pagi 14 Juli 2017 dengan kekuatan gempa 5,5 ST itu telah merusak 60 rumah tempat tinggal masyarakat di Desa Sitaratoit dan Lobu Layan tersebut baik kerusakan parah sedang dan ringan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017