Medan, 4/7 (Antarasumut) - Nilai ekspor Sumatera Utara hingga Mei 2017 naik 31,30 persen dari periode sama 2016 atau mencapai 3,849 miliar dolar AS.
"Periode sama atau Januari-Mei tahun 2016, nilai ekspor Sumut masih 2,931 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Menurut dia, kenaikan nilai ekspor tahun 2017 dipicu naiknya devisa dari kelompok pertanian dan industri.
Devisa kelompok pertanian naik 48,69 perssen dibandingkan periode sama 2016 atau menjadi 880,865 juta dolar AS.
Sementara kelompok industri naik 26,90 persen menjadi 2,967 miliar dolar AS.
"Kenaikan nilai ekspor atau devisa Sumut hingga Mei 2017 menggembirakan karena terjadi ditengah perekonomian yang masih belum stabil," kata Syech Suhaimi.
Ketua Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Setia Dharma Sebayang, mengatakan, harga ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunan lainnya masih lumayan bagus meski masih tetap berfluktuasi.
Harga ekspor yang bagus itu dipicu pernintaan yang masih tinggi dari pasar internasional.
"Syukur komoditas CPO masih memberi andil besar dalam devisa Sumut hingga tahun 2017," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Periode sama atau Januari-Mei tahun 2016, nilai ekspor Sumut masih 2,931 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Menurut dia, kenaikan nilai ekspor tahun 2017 dipicu naiknya devisa dari kelompok pertanian dan industri.
Devisa kelompok pertanian naik 48,69 perssen dibandingkan periode sama 2016 atau menjadi 880,865 juta dolar AS.
Sementara kelompok industri naik 26,90 persen menjadi 2,967 miliar dolar AS.
"Kenaikan nilai ekspor atau devisa Sumut hingga Mei 2017 menggembirakan karena terjadi ditengah perekonomian yang masih belum stabil," kata Syech Suhaimi.
Ketua Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Setia Dharma Sebayang, mengatakan, harga ekspor crude palm oil (CPO) dan produk turunan lainnya masih lumayan bagus meski masih tetap berfluktuasi.
Harga ekspor yang bagus itu dipicu pernintaan yang masih tinggi dari pasar internasional.
"Syukur komoditas CPO masih memberi andil besar dalam devisa Sumut hingga tahun 2017," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017