Medan, 11/6 (Antara) - Bank Indonesia dan 15 bank umum di Sumatera Utara sudah melayani penukaran uang pecahan kecil atau UPK baru atau UPK untuk Lebaran 2017 sebanyak Rp7,47 miliar.
"Sejak layanan penukaran UPK di Lapangan Benteng Medan dimulai 5 Juni 2017, penukaran terus meningkat atau sudah Rp7,47 miliar pada akhir pekan," ujar Kepala BI perwakilan Sumut Arief Budi Santoso di Medan, Minggu.
Menurut dia, pada hari pertama, penukaran masih sebesar Rp969 juta.
Diperkirakan penukaran UPK akan terus meningkat seiring dengan penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke- 13.
Dia menjelaskan penukaran terbanyak berupa uang pecahan Rp5.000 dengan total 4.145 pak atau blok.
Kemudian pecahan Rp2.000 sebanyak 300.529 pak dan selebihnya pecahan sebesar Rp10.000 dan Rp20.000.
Selain di lapangan Benteng, BI juga melayan penukaran UPK melalui kas keliling pada empat pasar tradisional Kota Medan yakni Pasar Suka Ramai, Halat, Petisah dan Sambas.
Pada empat pasar itu total penukaran UPK mencapai Rp994 juta.
"Untuk di kawasan pasar tradisional, uang pecahan yang diminati adalah pecahan Rp2.000," katanya.
Melihat tingginya minat tukar uang itu, maka prakiraan BI ada penukaran sejumlah Rp4,3 triliun itu akan terealisasi.
Keyakinan itu semakin kuat karena hingga 7 Juni 2017, perbankan sudah menarik uang sekitar Rp2,1 triliun.
Uang pecahan besar Rp50.000 dan Rp100.000 untuk di ATM dan pecahan kecil diambil bank untuk kebutuhan uang tukar masyarakat.
"BI dan perbankan siap melayani penukaran uang untuk Lebaran 2017," kata Arief.
Selain di Lapangan Benteng dan layanan kas keliling, BI bekerja sama dengan 17 bank melayani penukaran uang meliputi 76 loket.
Ke-17 bank itu adalah Bank Mestika, BCA, Mandiri, Bank Sumut, BNI, Mega, BTN, BRI, Permata, OCBC NISP, Danamon, CIMB Niaga, Mandiri Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah, Maybank dan Muamalat.
"Masyarakat diminta memanfaatkan kemudahan penukaran uang yang dilakukan BI dan 17 bank itu," ujar Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Sejak layanan penukaran UPK di Lapangan Benteng Medan dimulai 5 Juni 2017, penukaran terus meningkat atau sudah Rp7,47 miliar pada akhir pekan," ujar Kepala BI perwakilan Sumut Arief Budi Santoso di Medan, Minggu.
Menurut dia, pada hari pertama, penukaran masih sebesar Rp969 juta.
Diperkirakan penukaran UPK akan terus meningkat seiring dengan penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke- 13.
Dia menjelaskan penukaran terbanyak berupa uang pecahan Rp5.000 dengan total 4.145 pak atau blok.
Kemudian pecahan Rp2.000 sebanyak 300.529 pak dan selebihnya pecahan sebesar Rp10.000 dan Rp20.000.
Selain di lapangan Benteng, BI juga melayan penukaran UPK melalui kas keliling pada empat pasar tradisional Kota Medan yakni Pasar Suka Ramai, Halat, Petisah dan Sambas.
Pada empat pasar itu total penukaran UPK mencapai Rp994 juta.
"Untuk di kawasan pasar tradisional, uang pecahan yang diminati adalah pecahan Rp2.000," katanya.
Melihat tingginya minat tukar uang itu, maka prakiraan BI ada penukaran sejumlah Rp4,3 triliun itu akan terealisasi.
Keyakinan itu semakin kuat karena hingga 7 Juni 2017, perbankan sudah menarik uang sekitar Rp2,1 triliun.
Uang pecahan besar Rp50.000 dan Rp100.000 untuk di ATM dan pecahan kecil diambil bank untuk kebutuhan uang tukar masyarakat.
"BI dan perbankan siap melayani penukaran uang untuk Lebaran 2017," kata Arief.
Selain di Lapangan Benteng dan layanan kas keliling, BI bekerja sama dengan 17 bank melayani penukaran uang meliputi 76 loket.
Ke-17 bank itu adalah Bank Mestika, BCA, Mandiri, Bank Sumut, BNI, Mega, BTN, BRI, Permata, OCBC NISP, Danamon, CIMB Niaga, Mandiri Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah, Maybank dan Muamalat.
"Masyarakat diminta memanfaatkan kemudahan penukaran uang yang dilakukan BI dan 17 bank itu," ujar Arief.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017