Medan, 21/3 (Antara) - Gerakan Nasional Anti Narkotika Sumatera Utara minta kepada penegak hukum agar menggunakan peralatan canggih untuk mengantisipasi metamorposis atau penyusupan narkoba ke dalam makanan yang dilakukan pengedar barang haram itu.

"Kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea dan Cukai, serta instansi terkait lainnya, jangan sampai kecolongan dengan strategi yang dilakukan sindikat narkoba internasional," kata Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumut H.Hamdani Harahap, SH.MH, di Medan, Selasa.

Para penegak hukum di Indonesia, menurut dia, harus lebih pintar dari pengedar narkoba itu, sehingga apapun modus yang mereka lakukan tidak akan berhasil.

"Karena, penegak hukum Indonesia sudah terlatih, mimiliki segudang pengalaman, dan tidak akan bisa dikelabui para gembong narkoba dari luar negeri," ujar Hamdani.

Ia menyebutkan, selama ini berbagai cara telah dilakukan pengedar narkoba untuk memasarkan obat-obat yang berbahaya bagi kesehatan manusia itu, yakni  melalui internet, berupa permen, kue brownies, dan lain sebagainya.

Namun, tetap berhasil dipantau petugas keamanan dan dilakukan razia terhadap pengusaha yang mencampurkan narkoba dengan bahan makanan tersebut.

"Petugas keamanan tetap sukses menyita narkoba dari luar negeri yang diseludupkan ke Indonesia, dan begitu juga peredaran narkoba di dalam negeri," ucapnya.  

Pewarta: Munawar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017