Aekkanopan, 16/3 (Antarasumut) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Labuhanbatu Utara (Labura) sudah capek mengingatkan sejumlah perusahaan agar menjaga limbahnya sehingga tidak merusak dan mencemari lingkungan. 

Namun demikian, masih ada juga perusahaan yang belum mengindahkan himbauan BLH itu.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Kabid PPKL) Erwin Siregar SH saat bertemu dengan Manager PT Prima Jaya Lestari Utama (PJLU) Guntur Budiman dan Humas perusahaan itu Suhardi, Kamis.

“Kami sudah capek mengingakan manager agar menjaga limbah cairnya sehingga tidak merusak lingkungan. Tapi ya seperti ini,” katanya dalam pertemuan yang turut dihadiri Kepala BLH Labura Imam Ali Harahap, Kadis Komunikasi dan Informatik (Kominfo) Drs Sugeng serta Sekretaris BLH Saidul Khudri.

Sementara Manager PT PJLU Guntur dalam kesempatan itu merasa tidak yakin matinya ikan di hilir Sungai Aekkuo dikarenakan limbah perusahaannya. Alasannya, selain letaknya yang jauh, mereka juga tetap mematuhi aturan dalam mengelola limbah.

“Kita memang mendengar beberapa waktu lalu ada ikan mati. Lokasinya jauh di hilir. Kita tidak yakin ikan itu mati karena pembuangan limbah PT PJLU,” katanya. Diperkirakan jarak lokasi PKS PT PJLU itu dengan lokasi ikan yang mati tersebut lebih kurang 10 Km.

Sementara Suhardi menambahkan, kendati demikian pihaknya mengaku senang dengan kedatangan BLH Labura. “Kita berterima kasih atas informasi dan masukan yang disampaikan yang semuanya akan kita jadikan pembenahan dan perbaikan di masa mendatang,” katanya.

Hal serupa juga diutarakannya kepada media yang memberikan informasin terkait persoalan limbah karena hal itu merupakan bahan instrospeksi bagi perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017