Binjai, Sumut, 22/2 (Antarasumut) - Wakil Walikota Binjai, Sumatera Utara Timbas Tarigan meminta agar musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) harus dijadikan kewajiban dan keharusan untuk mencerminkan tanggung jawab sekaligus penguatan komitmen bersama dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan kemajuan kota.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Binjai Timbas Tarigan ketika membuka musrenbang di Binjai, Rabu.
"Perencanaan adalah dasar dari pelaksanaan kegiatan demi mencapai tujuan bersama. Berhasil tidaknya tujuan sangat dipengaruhi oleh kualitas perencanaan yang disusun," katanya.
Maka dari itu saat ini duduk bersama bersinergi menyatukan persepsi dan pemahaman serta menghilangkan ego sektoral. Dengan demikian segala usulan yang di peroleh mulai dari musrenbang kelurahan, kecamatan, Forum SKPD, DPRD, pemerintah provinsi, pusat, semuanya dapat kita matangkan dan disinergikan serta disusun dengan skala prioritas.
Timbas mengata program dan kegiatan yang akan disepakati dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan APBD tahun 2018 harus mengacu dan bermuara kepada sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Binjai tahun 2016-2021.
Selain itu juga harus memperhatikan dokumen perencanaan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat provinsi, dan program prioritas nasional dan Provinsi Sumut.
"Dimana arah kebijakan pembangunan yang kita usung yaitu menekankan kepada terwujudnya smart city melalui sinkronisasi misi smart mobility, smart economy dan smart environment," katanya.
Dirinya berharap diskusi dalam musyawarah ini, termasuk berbagai usulan yang diangkat menjadi usulan prioritas atau urutan pilihan dapat dikerucutkan dan diselaraskan sesuai tema. Hasilnya akan kita matangkan menjadi RKPD tahun 2018.
"Kita harus mampu menjaga komitmen yang telah kita bangun, mari bersama-sama mengawal hasil Musrebang," pintanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Agustawan Karnajaya menjelaskan mulai dari awal Januari telah dilaksanakan musrenbang bertahap dari tingkat kelurahan, kecamatan, forum SKPD dan tahap akhir musrenbang kota yang akan dilaksanakan selama dua hari mulai 22-23 Februari 2017.
"Musrenbang kota ini berfungsi sebagai forum menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD yang menitikberatkan kepada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja antar pemerintah dan masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan kota," katanya.
"Dimana tujuan musrenbang yaitu mendapatkan masukan demi penyempurnaan rancangan awal RPKD tahun 2018 yang memuat prioritas pembangunan daerah, fokus kepada peningkatan ekonomi," sambungnya.
Musrenbang ini diisi narasumber Antonio Marro Sipayung dari Walhi Sumatera Utara, Yovi Sukandar dari OJK, pakar infrastruktur Rahmad Dian MT, Marihot Sormin dari Bappeda Provinsi Sumut dan Ateng Hartono dari BPS Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Binjai Timbas Tarigan ketika membuka musrenbang di Binjai, Rabu.
"Perencanaan adalah dasar dari pelaksanaan kegiatan demi mencapai tujuan bersama. Berhasil tidaknya tujuan sangat dipengaruhi oleh kualitas perencanaan yang disusun," katanya.
Maka dari itu saat ini duduk bersama bersinergi menyatukan persepsi dan pemahaman serta menghilangkan ego sektoral. Dengan demikian segala usulan yang di peroleh mulai dari musrenbang kelurahan, kecamatan, Forum SKPD, DPRD, pemerintah provinsi, pusat, semuanya dapat kita matangkan dan disinergikan serta disusun dengan skala prioritas.
Timbas mengata program dan kegiatan yang akan disepakati dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan APBD tahun 2018 harus mengacu dan bermuara kepada sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Binjai tahun 2016-2021.
Selain itu juga harus memperhatikan dokumen perencanaan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat provinsi, dan program prioritas nasional dan Provinsi Sumut.
"Dimana arah kebijakan pembangunan yang kita usung yaitu menekankan kepada terwujudnya smart city melalui sinkronisasi misi smart mobility, smart economy dan smart environment," katanya.
Dirinya berharap diskusi dalam musyawarah ini, termasuk berbagai usulan yang diangkat menjadi usulan prioritas atau urutan pilihan dapat dikerucutkan dan diselaraskan sesuai tema. Hasilnya akan kita matangkan menjadi RKPD tahun 2018.
"Kita harus mampu menjaga komitmen yang telah kita bangun, mari bersama-sama mengawal hasil Musrebang," pintanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Agustawan Karnajaya menjelaskan mulai dari awal Januari telah dilaksanakan musrenbang bertahap dari tingkat kelurahan, kecamatan, forum SKPD dan tahap akhir musrenbang kota yang akan dilaksanakan selama dua hari mulai 22-23 Februari 2017.
"Musrenbang kota ini berfungsi sebagai forum menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD yang menitikberatkan kepada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja antar pemerintah dan masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan kota," katanya.
"Dimana tujuan musrenbang yaitu mendapatkan masukan demi penyempurnaan rancangan awal RPKD tahun 2018 yang memuat prioritas pembangunan daerah, fokus kepada peningkatan ekonomi," sambungnya.
Musrenbang ini diisi narasumber Antonio Marro Sipayung dari Walhi Sumatera Utara, Yovi Sukandar dari OJK, pakar infrastruktur Rahmad Dian MT, Marihot Sormin dari Bappeda Provinsi Sumut dan Ateng Hartono dari BPS Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017