Sipirok,25/10( Antarasumut) - Eksportir Kopi Korea Selatan menyambangi Angkola Kopi Sipirok (AKS) Coffee walau yang berada di Sipirok maupun cabang AKS Sidimpuan.

Mr KIM Group, eksportir kopi Korea Selatan disela sela pertemuan dengan Owner AKS Coffee Sholi Pohan, Selasa menuturkan, mereka sengaja datang untuk mengajak kerjasama berkelanjutan.

"Mutu kopi Sipirok sudah tidak diragukan lagi dan sudah mampu bersaing dengan kopi terkenal lainnya didunia seperti kopi dari Brazil dan Africa," kata Mr.KIM.

Sayangnya eksportir Korea sedikit kewalahan untuk bisa memenuhi pasar kopi Korea disebabkan barangnya yang sangat terbatas.

"Selain kopi Takengon asal Aceh kopi Sipirok sudah cukup dikenal di Korea bahkan permintaan pasarnya juga jelas," sebutnya.

Melihat potensi komoditi kopi Sipirok,  Mr KIM Group menawarkan agar AKS Coffee mau menyanggupi kebutuhan kopi  untuk PT KIM hingga takaran container.

"Kopi Sipirok bisa lebih dicintai masyarakat negara Korea sepanjang AKS Coffe mau kasih kita barang sebanyak-banyaknya," sebut KIM usai lakukan cupping test (tes citarasa) kopi Sipirok.

Owner AKS Coffe Sholi Pohan mengatakan dia belum tidak mampu membutuhi kopi permintaan pasar Korea dikarenakan dia juga kewalahan menutupi pasar lokal.

"Kunjungan Korea ini sudah belasan kali, tujuan mengenai kerjasama berkelanjutan, namun, akibat keterbatasan produksi kopi permintaan Korea kita batasi,"katanya.

Tidak hanya negara Korea, Amerika, China, Australia, Singapore dan negara lain juga sudah meminta AKS Coffe untuk melakukan kerjasama.

"Apa boleh buat, permintaan negara luar itu tidak kita lanjuti berhubung itu tadi...produksi kopi kita tidak memungkinkan membutuhi permintaan mereka," ujarnya.

Kopi yang menjadi andalan  AKS Coffee kata Sholi Pohan adalah jenis coffee speciality, kemudian arabica, luwak dan peaberry.

Disinggung mengenai harga jenis kopi olahannya  tersebut antara Rp.200 ribu hingga mencapai bahkan lebih dari Rp.2,5 juta per kilogram.

Lebih jauh ia berharap kiranya petani, dan pemerintah daerah selaku fasilitator dapat menangkap peluang bisnis dari komoditi kopi tersebut, soalnya, menurut dia, pangsa pasarnya sudah jelas.

"Saya optimis bila diseriusi melalui biji kopi akan mampu menambah inkam masyarakat petani selain mengandalkan komoditi bidang pertanian lain seperti padi, karet, jagung, dan lainnya itu,"katanya. 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016