Langkat, Sumut, 24/9 (antarasumut) - Pertanaman padi yang ada di 12 desa di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat seluas 2.386 hektare kini terancam puso akibat terendam.

"Padi yang ada di lahan tersebut kini terancam puso karena air sudah mencapai satu minggu di kawasan itu," kata Camat Tanjungpura Surianto di Tanjungpura, Sabtu.

Ia mencontohkan lahan di Desa Pekubuan seluas 500 hektare yang terus terendam banjir sehingga tidak bisa lagi dipanen.

Hal yang sama juga dialami desa-desa lainnya karena padi yang ditanam sekarang ini sudah mulai mati dan layu.

Selain itu sekitar 2.386 rumah warga yang ada di berbagai desa tersebut juga masih terendam air setinggi 30-50 cm yang menyebabkan aktivitas warga benar-benar terganggu.

"Namun mereka masih terus berada di kediaman masing-masing walaupun air masih menggenangi pemukiman mereka, mesko di beberapa tempat ada yang mulai surut," katanya.

Selain itu, terdapat juga tiga sekolah dasar yang kini masih terendam yaitu dua di Desa Pekubuan dan satu di Kelurahan Pekan Tanjungpura. Seluruh muridnya belum bisa masuk belajar karena air masih tinggi di kawasan itu.

Adapun daerah lain yang terendam bannjir adalah Kelurahan Pekan Tanjungpura, Desa Lalang, Desa Pantai Cermin, Desa Sukamaju, Desa Pematang Cengal, Desa Pematang Cengal Barat, dan Desa Baja Kuning.

Asisten Pemerintahan Langkat Abdul Karim langsung meninjau beberapa tempat yang kebanjiran, sekaligus melihat dari dekat waduk yang ada di daerah itu untuk segera difungsikan mengatasi banjir.

"Kita sudah minta camat untuk segera membuat laporan terhadap penggunaan mesin pompa yang ada agar secepatnya bisa mengatasi banjir yang ada di kelurahan Pekan Tanjungpura," katanya.  

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016