Medan, 14/9 (antarasumut) - Bupati Karo Terkelin Brahmana, Dandim 0205/Tanah Karo Letkol Inf Agustatius Sitepu dan Kapolres Karo AKBP Rio Nababan meninjau lahan relokasi mandiri di Desa Nang Belawan, Kecamatan Simpang Empat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Rabu, mengatakan, lokasi yang ditinjau tersebut memiliki luas areal lebih kurang 6 hektare.

Lokasi yang berada di Desa Nang Belawan itu, menurut dia, rencananya akan ditempati warga pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang selama ini belum lagi memiliki tempat tinggal.

"Relokasi mandiri itu merupakan tahap kedua setelah relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung tahap pertama yang dibangun 370 unit rumah di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo," ucap Jhonson.

Ia mengatakan, warga yang selama ini belum lagi memiliki rumah dan lahan dapat bergabung di Desa Nang Belawan.

"Mudahan-mudahan rencana lokasi relokasi baru di desa tersebut, dapat disetujui dan segera ditempati sejumlah pengungsi Sinabung yang selama ini tinggal di Posko Penampungan di Kabanjahe," ujarnya.

Dalam peninjauan itu, hadir beberapa orang pengungsi Sinabung berasal dari Desa Berastepu dan disaksikan masyarakat Desa Nang Belawan.

Jhonson menambahkan, jumlah pengungsi Sinabung saat ini sebanyak 9.318 jiwa atau 2.522 kepala keluarga (KK), terdiri dari laki-laki 4.616 orang, perempuan 4.702 orang, lanjut usia (lansia) 532 orang, ibu hamil 70 orang, dan 193 bayi di bawah lima tahun (balita).

Seluruh warga pengungsi tersebut berasal dari sembilan desa di Kabupaten Karo, Provinsi Sumut.

Kesembilan desa itu, yakni Tiga Pancur, Pintu Besi, Sigarang-garang, Jeraya, Kuta Rakyat, Kuta Ginjang dan Dusun Lau Kawar, Mardinding serta Kuta Tunggal.

"Seluruh pengungsi erupsi Sinabung itu ditempatkan di Posko Penampungan Kabanjahe, yakni Kantor KNPI, Gereja HKBP, Gereja Katolik, Gedung Unika, dan lokasi lainnya," kata mantan Humas Pemkab Karo tersebut. 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016