Ibu hamil pasti merasakan perubahan pada tubuhnya, selain dari perut yang membesar ada juga perubahan yang bersifat hormonal. Perubahan ini hanya bersifat sementara, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi kondisi kulit ibu hamil.

Ayo kenali perubahan pada kulit dan penangananya!  

Dokter Susie Rendra, Sp. KK, Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, mengatakan bahwa perubahan saat hamil di antaranya gangguan pigmentasi, kulit wajah—terutama pipi dan dahi—dan area lipatan tampak lebih gelap. Untuk mencegahnya, walaupun tak membantu sepenuhnya, tetap gunakan tabir surya minimal SPF 15 setiap hari.

Perubahan berikutnya adalah stretchmark. Stretchmark terjadi pada perut, paha atas, dan pinggul berupa garis-garis vertikal kemerahan, menyerupai kulit pecah, yang kelamaan menjadi lebih putih dari kulit sekitar. Penggunaan krim pelembap dengan efek anti stretchmark dapat dicoba sejak awal kehamilan.

Perubahan lain yang dapat terjadi adalah kulit kering dan gatal. Pencegahannya, gunakan pelembab secara teratur. Gunakan sabun lembut dengan kandungan moisturizer yang tinggi dan kurangi penggunaan air hangat saat mandi.

Selain itu, hormon progesteron menyebabkan produksi minyak wajah dan kulit kepala menjadi lebih banyak. hal ini menyebabkan risiko jerawat (terlepas dari jenis kelamin anak), dan risiko ketombe menjadi lebih tinggi. Cegah dengan mencuci muka dengan frekuensi sedikit lebih sering dari biasanya, namun jangan terlampau sering karena menyebabkan wajah terlalu kering.

Terakhir, masalah kulit yang sering menggangu ibu hamil adalah varises. Peningkatan aliran?darah memicu pelebaran pembuluh darah balik, terutama pada tungkai sehingga terlihat sebagai “urat” di area betis berwarna kebiruan yang berkelok-kelok. Untuk menghindari varises, jangan berdiri/duduk terlalu lama, hindari peningkatan berat badan berlebihan, olahraga berjalan kaki secara teratur serta gunakan stocking antivarises, terutama bila Anda cenderung mengalami varises.

Pewarta: Fai

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016