Medan, 27/7 (Antara) - Sebagian mahasiswa jalur bidik misi yang diterima di Universitas Negeri Medan tahun 2016 banyak yang berasal dari daerah tertinggal dan terluar di Provinsi Sumatera Utara.

"Jadi, mahasiswa yang terpilih di perguruan tinggi negeri itu memiliki kemampuan nilai akademis yang bagus, namun tidak sanggup mengenai keuangan," kata Rektor Universitas Negeri (Unimed) Prof Dr Syawal Gultom, MPd di Medan, Rabu.

Namun, menurut dia, pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) tetap memerhatikan mahasiswa bidik misi yang berprestasi, cerdas, dan memiliki kemauan keras untuk menimba ilmu.

"Pemerintah akan memberikan bantuan biaya kepada mahasiswa bidik misi itu, sampai mereka selesai kuliah di Unimed," ujar Syawal.

Ia menyebutkan, mahasiswa bidik tersebut hampir rata-rata berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Sumut.

"Unimed juga memberikan dukungan cukup besar agar mahasiswa bidik misi itu tetap sukses dan tidak mengalami kendala selama kuliah," ucapnya.

Syawal menambahkan, mahasiswa bidik misi di Unimed masuk melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) dan Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Saat ini, Unimed juga sedang melaksanakan seleksi jalur Mandiri tahun 2016, dan akan menerima sebanyak sebanyak 1.523 orang dari jumlah 2.838 orang yang mendaftar di perguruan tinggi negeri itu.

"Dari jumlah 1.523 orang itu, terdiri dari 1.368 orang mahasiswa Mandiri murni dan 115 orang Bidik Misi/Bersubsidi," kata Rektor.

Data diperoleh menyebutkan, dari jumlah 2.838 orang pendaftar jalur Mandiri itu, yakni Soshum (1.654 orang), Saintek (698 orang), dan Campuran (486 orang).

Sedangkan pelaksanaan testing jalur Mandiri itu, Sabtu (23/7) dan hasil pengumuman kelulusan tanggal 3 Agustus 2016. 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016