Padangsidimpuan 27/6 (Antarasumut)- Lahan untuk Budidaya Padi jenis varietas IPB 4S sangat cocok dikembangkan dilahan kota Padangsidimpuan.
Padi sawah Variates IPB (Institut Pertanian Bogor) 4S berhasil panen perdana di Padangsidimpuan, hasilnya, IPB 4S sangat cocok untuk ditanam di lahan yang diolah dengan sempurna maupun tidak sempurna.
Kelompok Petani Gemilang, Bustanul Arifin Dalimunthe STP, mengungkapkan ke Wartawan, Jumat, waktu panen kemarin, hasil yang dipanen sebesar 7,5 ton per hektar. Itu rata-ratanya,
Penggunaan IPB 4S, lanjutnya, pupuk urea harus lebih sedikit daripada yang dianjurkan oleh pemerintah. Itu yang lebih baik. Seterusnya sangat cocok di tanam di lahan yang agak susah air.
Jumlah bulir 300 sampai 350 butir per malai. Dengan jumlah anakan 8-20 anakan. Khusus IPB akan lebih cocok ditanam dua hingga tiga biji per lubang, terangnya.
Berita sebelumnya, Variates IPB 4S sudah ada petani yang menggunakan di wilayah Kota Padangsidimpuan, yaitu di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Produksi rata-rata Varietas IPB 4S sendiri 7 ton per hektar.
“Teknologi yang digunakan pada padi varietas IPB 4S adalah dengan metode jajar legowo 2:1 (dua banding satu) dengan satu biji per lubang tanam. Kemampuan genetika produktivitas Varietas IPB 4S adalah 10 ton per hektar, dengan rata-rata produksi 7 ton per hektar,†ujar pengurus Kelompok Tani Gemilang Bustanul Arifin Dalimunthe STP saat berada di lahan pertaniannya di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Rabu (27/4).
Saat menujukkan padi sawah yang ditanam dengan menggunakan Variates IPB 4 S, ia mengatakan, kemampuan anakannya, jika ditanam di bawah umur 14 HSS adalah 20 sampai 30 anakan.
“Keunggulan varietas IPB 4S ini juga tahan terhadap serangan tungro dan hawar daun bakteri patotipe 3, toleran terhadap kekeringan karena padi ini cocok ditanam yang kurang air atau menjelang musim kemarau,†ujar Bustanul.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Padi sawah Variates IPB (Institut Pertanian Bogor) 4S berhasil panen perdana di Padangsidimpuan, hasilnya, IPB 4S sangat cocok untuk ditanam di lahan yang diolah dengan sempurna maupun tidak sempurna.
Kelompok Petani Gemilang, Bustanul Arifin Dalimunthe STP, mengungkapkan ke Wartawan, Jumat, waktu panen kemarin, hasil yang dipanen sebesar 7,5 ton per hektar. Itu rata-ratanya,
Penggunaan IPB 4S, lanjutnya, pupuk urea harus lebih sedikit daripada yang dianjurkan oleh pemerintah. Itu yang lebih baik. Seterusnya sangat cocok di tanam di lahan yang agak susah air.
Jumlah bulir 300 sampai 350 butir per malai. Dengan jumlah anakan 8-20 anakan. Khusus IPB akan lebih cocok ditanam dua hingga tiga biji per lubang, terangnya.
Berita sebelumnya, Variates IPB 4S sudah ada petani yang menggunakan di wilayah Kota Padangsidimpuan, yaitu di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Produksi rata-rata Varietas IPB 4S sendiri 7 ton per hektar.
“Teknologi yang digunakan pada padi varietas IPB 4S adalah dengan metode jajar legowo 2:1 (dua banding satu) dengan satu biji per lubang tanam. Kemampuan genetika produktivitas Varietas IPB 4S adalah 10 ton per hektar, dengan rata-rata produksi 7 ton per hektar,†ujar pengurus Kelompok Tani Gemilang Bustanul Arifin Dalimunthe STP saat berada di lahan pertaniannya di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Rabu (27/4).
Saat menujukkan padi sawah yang ditanam dengan menggunakan Variates IPB 4 S, ia mengatakan, kemampuan anakannya, jika ditanam di bawah umur 14 HSS adalah 20 sampai 30 anakan.
“Keunggulan varietas IPB 4S ini juga tahan terhadap serangan tungro dan hawar daun bakteri patotipe 3, toleran terhadap kekeringan karena padi ini cocok ditanam yang kurang air atau menjelang musim kemarau,†ujar Bustanul.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016