Binjai, Sumut, 22/7 (Antara) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Medan menetapkan tiga kelurahan di Kota Binjai sebagai kelurahan binaan program Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) untuk tahun 2016 sehingga daerah ini nantinya terbebas dari bahan makanan yang tidak sehat.


"Ada tiga kelurahan di Kota Binjai yang kita tetapkan menjadi kelurahan binaan program Gerakan Keamanan Pangan Desa," kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat Makanan Ali Bata di Binjai, Jumat.


Tiga kelurahan itu terdiri atas Kelurahan Tanah Seribu, Kelurahan Bakti Karya dan kelurahan Jati Utomo. Melalui pembinaan terhadap tiga kelurahan diharapkan akan lahir kader-kader yang mampu membimbing dan mengedukasi masyarakat di sekitarnya tentang pangan sehat dan aman.


"Dengan program ini diharapkan Binjai pada 2019 sudah bebas dari pelaku usaha yang menggunakan formalin," katanya saat membuka pertemuan Re-Orientasi peran pemerintah/advokasi kelembagaan desa di Hotel Graha Kardopa Binjai.


Ali Bata menjelaskan, pihaknya menemukan ada formalin pada sampel mi kuning hasil pengawasan takjil tahun 2016 di Binjai. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, produsen dan penjual makanan mengandung formalin diancam hukuman penjara maksimal 5 tahun dan atau denda maksimal Rp10 miliar.


Ada empat bahan berbahaya yang sering ditemukan pada makanan, yaitu formalin, boraks, rhodamin B (pewarna merah) dan metanil yellow (pewarna kuning). Rhodamin membuat warna makanan jadi menarik sehingga anak-anak tergoda memakannya padahal sangat berbahaya.


Karena itu, semua pihak, baik pemerintah, produsen dan masyarakat hendaknya berperan aktif mengembangkan program keamanan pangan sesuai tugas dan fungsi masing-masing.


Ketua Tim Penggerak PKK Binjai Lisa Andriani Muhammad Idaham mengatakan, pihaknya siap bersinergi dan mendukung BPOM dalam program GKPD. Tim Penggerak PKK Kota Binjai sejak lama telah mensosialisasikan keamanan pangan.


Dalam program itu ibu rumah tangga dan pelaku usaha makanan ringan untuk memasak makanan dengan bumbu rencah udang, teri dan ebi sebagai pengganti MSG atau penyedap rasa berbahan kimia.


Lisa Adriani mengungkapkan peran ibu rumah tangga sangat penting untuk mengajarkan anak-anak mengonsumsi makanan sehat.


"Hidup sehat dimulai dari dapur, jangan biasakan anak kita mengkonsumsi makanan dari luar," katanya.


Pertemuan Re-Orientasi peran pemerintah/advokasi kelembagaan desa diikuti perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan Perindag, Lurah dan kader pangan dari kelurahan binaan BPOM.  

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016