Medan, 4/5 (Antara) - Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara Nahdatul Ulama mengunjungi Kota Medan untuk melihat berbagai peninggalan jejak-jejak kebesaran Islam di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Ketua Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara, Imam Fitrudu, di Medan, Rabu, mengatakan Kota Medan mendapat perhatian khusus karena di kota itu banyak meninggalkan jejak-jejak kebesaran Islam masa lalu yang sampai sekarang masih bisa dilihat dan terpelihara dengan baik.
Selain itu yang tidak kalah, katanya, sikap Kebinnekaan, keberagaman, dan toleransi beragama di Kota Medan menjadi contoh konkret terhadap perjalanan rekam jejak Islam Nusantara ini.
Kota Medan adalah sebagai kota ketiga yang ditelusuri di luar pulau Jawa setelah Banda Aceh dan Aceh besar.
Pihaknya berencana berada di Kota Medan selama empat hari dan akan mengunjungi sejumlah tempat seperti ke Masjid Al Osmani Medan Deli, Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun, Gedung Museum Sumut, dan ziarah ke makam Kesultanan Deli.
"Kami juga akan melakukan ceramah tentang deradikalisasi dan anti narkoba di SMA Negeri 4 Medan," katanya.
Sementara Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, Kota Medan banyak memiliki peninggalan sejarah tentang Islam, baik berupa gedung atau budaya.
Seperti Masjid Raya Al Osmani di Medan Deli yang dibangun tahun 1854, Masjid Lama Gang Bengkok di Kesawan, Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimon, dan Taman Sri Deli.
"Pemkot Medan memberikan apresiasi atas kunjungan Tim Ekspedisi. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini kerukunan dan kedamaian di Kota Medan akan lebih meningkat, masyarakat semakin tercerahkan akan pentingnya kebersamaan, saling menghomati,dan saling menghargai antarsesama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Ketua Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara, Imam Fitrudu, di Medan, Rabu, mengatakan Kota Medan mendapat perhatian khusus karena di kota itu banyak meninggalkan jejak-jejak kebesaran Islam masa lalu yang sampai sekarang masih bisa dilihat dan terpelihara dengan baik.
Selain itu yang tidak kalah, katanya, sikap Kebinnekaan, keberagaman, dan toleransi beragama di Kota Medan menjadi contoh konkret terhadap perjalanan rekam jejak Islam Nusantara ini.
Kota Medan adalah sebagai kota ketiga yang ditelusuri di luar pulau Jawa setelah Banda Aceh dan Aceh besar.
Pihaknya berencana berada di Kota Medan selama empat hari dan akan mengunjungi sejumlah tempat seperti ke Masjid Al Osmani Medan Deli, Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun, Gedung Museum Sumut, dan ziarah ke makam Kesultanan Deli.
"Kami juga akan melakukan ceramah tentang deradikalisasi dan anti narkoba di SMA Negeri 4 Medan," katanya.
Sementara Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, Kota Medan banyak memiliki peninggalan sejarah tentang Islam, baik berupa gedung atau budaya.
Seperti Masjid Raya Al Osmani di Medan Deli yang dibangun tahun 1854, Masjid Lama Gang Bengkok di Kesawan, Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimon, dan Taman Sri Deli.
"Pemkot Medan memberikan apresiasi atas kunjungan Tim Ekspedisi. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini kerukunan dan kedamaian di Kota Medan akan lebih meningkat, masyarakat semakin tercerahkan akan pentingnya kebersamaan, saling menghomati,dan saling menghargai antarsesama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016