Tapanuli Selatan, 1/5 (Antarasumut)- Kabupaten Tapanuli Selatan akan memproduksi hingga 500 Megawatt listrik bahkan satu satunya PLTA  penyedia listrik terbesar di Sumatera Utara bahkan Sumatera.

"Dengan beroperasinya PLTA Batangtoru 2021 ini nantinya, Sumut diharap dapat keluar dari krisis listrik," kata Kadis Tamben (Pertambangan dan Energi) Tapsel, Drs Helmi kepada Antara Sumut, Senin.

Sumatera Utara,  saat ini katanya, kekurangan energi listrik sekitar 600 MW, ini sesuai hasil kajian dewan energi nasional pada rapat pembahasan ketahanan energi nasional 2016 di Medan baru lalu.

"Oleh karenanya Pemkab Tapsel cukup mendukung penuh seluruh kehadiran dan kegiatan PT Norht Sumatera Hydro Energy sebagai salah satu penyedia tenaga listrik nantinya di Sumut," terangnya.

Berbagai hal perijinan dan bahkan perpanjangan ijin lokasi tidak dipersulit, demikian menyangkut pembebasan lahan begitu berjalan lancar, dan setiap 3 bulan sekali PT.NSHE melaporkan kemajuan kerjanya.

"Rencana semula ada lahan seluas 558,65 hektare (Ha) dari 645 Ha untuk digunakan proyek PLTA Batangtoru ini, Alhamdulillah, kini sudah hampir rampung dan ada lebih kurang 86,35 Ha lagi dalam proses," jelasnya.

Setelah itu proses pembukaan acces road diatas tanah yang sudah dibebaskan menuju lokasi proyek Transmisi 275 kV PLN Sarulla - Padangsidimpuan. Lahan pembebasan lahan berbatas dengan Kecamatan Marancar dan Sipirok.

"Arus PLTA Batangtoru nantinya terkoneksi secara double PHI ke jalur Transmisi 275 kV PLN Sarulla (Tapanuli Utara) - Padangsidimpuan, setelah terlebih dahulu memasuki transmisi di Desa Bulu Payung, Sipirok, Tapsel dan dikeluarkan interkoneksi ke jalur Sutet (Saluran udara tegangan ekstra tinggi) milik PLN," sebutnya.

Dalam rangka menjaga kearifan lokal dalam pengembangan PLTA berbiaya lebih kurang 20 Trilyun ini, bagian tehknik dari Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan dan UMTS Tapsel juga mereka libatkan.

"Selain upaya mengatasi krisis kelistrikan, mega proyek yang sejak tahun 2012 ini hadir di Tapsel dalam rangka mendukung pencapaian sumber listrik, dari  Energi Baru Terbarukan 35 ribu megawatt sebagaimana yang telah dicanangkan Presiden  Joko Widodo," kata Helmi.

Menurutnya, dengan bertambahnya pasokan listrik Tapsel 500 ribu kilowaat (500 Kw) diharap dapat sebagai perangsang bagi investor untuk menanamkan modalnya di Sumatera Utara.

"Berkembangnya investasi satu daerah pastilah berimbas kepada peningkatan perekonomian masyarakatnya yang sejalan dengan salah satu nawacita Presiden" ujar Helmi.

Terpisah, Dosen Teknis Sipil UGN, Ir. Abadi Siregar MT dan Ir. Erwinsah Lubis MT kepada Antara Sumut mengaku mereka juga dilibatkan dalam hal  pematokan lahan rencana pembangunan PLTA Batangtoru meliputi lokasi Power house, daerah bendung, genangan, bangunan perkantoran, infrastruktur jalan dan lain-lain.

"Sampai saat ini hasil pematokan dan pendataan yang dilaksanakan oleh tim Fakultas Teknik UGN ini masih merupakan dasar perusahaan PT. North Sumatera Hydro Energy untuk melakukan pembebasan lahan dan pertimbangan teknis dalam melakukan desain sebelum pembangunan dilakukan," tutur keduanya.

Universitas Graha Nusantara (Dosen dan mahasiswa) Padangsidimpuan dibawah pengelolaan Yayasan Dharma Bhakti Pendidikan Indonesia (Yadpi) Tapanuli Selatan cukup berperan dalam pembangunan PLTA Batangtoru dan lainnya.

"Kemasa yang akan datang kiranya PT. NSHE masih dapat merekrut tenaga kerja terampil alumni Teknik Sipil UGN karena sudah terbukti dapat melakukan pekerjaan yang dapat diterima dengan baik," harap Abadi Siregar.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016