Medan, 26/4 (Antara) - Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan mencatat ada enam permasalahan mendasar yang dihadapi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan dan memajukan usahanya.
"Masalah itulah yang coba kita bantu untuk mengatasinya. Karena memang sudah tugas kita untuk melakukan pendampingan kepada UMKM," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Arjuna Sembiring di Medan, Selasa.
Enam permasalahan tersebut yakni kurangnya modal, pemasaran dan pangsa pasar, kurangnya teknologi dan kemasan produk, kurangnya sumber daya manusia (SDM), akses kemitraan dan jaringan usaha serta perizinan.
Masalah mendasar tersebut memang sudah menjadi persoalan klasik bagi pengusaha kecil, untuk itu pihaknya mencoba mencarikan berbagai solusi sehingga pelaku UMKM dapat bertahan di tengah kerasnya persaingan.
Untuk permodalan misalnya, pihaknya sudah membuka jaringan dengan beberapa bank yang dapat memfasilitasi pemberian pinjaman lunak kepada UMKM, serta memberikan pelatihan dalam upaya menjadikan SDM mampu mengelolanya usahanya dengan baik.
Pihaknya juga terus berusaha untuk lebih mengenalkan produksi karya UMKM Kota Medan dengan mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan maupun bazar yang digelar pemerintah daerah lainnya.
Ia mengatakan, dengan mengikuti bazar di berbagai daerah, produk semakin dikenal serta bisa saling tukar informasi antarsesama pelaku UMKM dari daerah lain yang juga ikut dalam acara tersebut.
"Bazar maupun pameran saat ini adalah media yang cukup ampuh untuk promosi hasil produk UMKM. Yang tidak kalah penting dilakukan UMKM adalah selalu berinovasi, seperti membuat kemasan yang menarik atau kreasi lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Masalah itulah yang coba kita bantu untuk mengatasinya. Karena memang sudah tugas kita untuk melakukan pendampingan kepada UMKM," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Arjuna Sembiring di Medan, Selasa.
Enam permasalahan tersebut yakni kurangnya modal, pemasaran dan pangsa pasar, kurangnya teknologi dan kemasan produk, kurangnya sumber daya manusia (SDM), akses kemitraan dan jaringan usaha serta perizinan.
Masalah mendasar tersebut memang sudah menjadi persoalan klasik bagi pengusaha kecil, untuk itu pihaknya mencoba mencarikan berbagai solusi sehingga pelaku UMKM dapat bertahan di tengah kerasnya persaingan.
Untuk permodalan misalnya, pihaknya sudah membuka jaringan dengan beberapa bank yang dapat memfasilitasi pemberian pinjaman lunak kepada UMKM, serta memberikan pelatihan dalam upaya menjadikan SDM mampu mengelolanya usahanya dengan baik.
Pihaknya juga terus berusaha untuk lebih mengenalkan produksi karya UMKM Kota Medan dengan mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan maupun bazar yang digelar pemerintah daerah lainnya.
Ia mengatakan, dengan mengikuti bazar di berbagai daerah, produk semakin dikenal serta bisa saling tukar informasi antarsesama pelaku UMKM dari daerah lain yang juga ikut dalam acara tersebut.
"Bazar maupun pameran saat ini adalah media yang cukup ampuh untuk promosi hasil produk UMKM. Yang tidak kalah penting dilakukan UMKM adalah selalu berinovasi, seperti membuat kemasan yang menarik atau kreasi lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016