Batubara, 22/2 (Antarasumut) – Sedikitnya 30 petugas penyuluh lapangan (PPL) dari BKP3 Batubara, Senin (22/2), mendapat pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis telematik dari Balai Pelatihan Provinsi Jambi.

“Untuk Sumatera hanya ada dua Balai Pelatihan Pertanian. Satu di Lampung dan satu lagi di Jambi. Untuk balai yang di Jambi melayani tiga provinsi yaitu Jambi, Sumut dan Aceh,” ujar tenaga pembimbing dari Jambi, Sucipto kepada SIB di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Air Putih, Senin (22/2).

Untuk tahun ini, ada 10 daerah di Sumut yang ditetapkan sebagai daerah pelayanan dalam memberikan pelatihan yaitu Batubara, Sergei, Deli Serdang, Karo, Simalungun, Nias Selatan, Samosir, Tobasa, Palas dan Langkat.

Diklat yang dijadwalkan selama seminggu itu diharapkan dapat dimanfaatkan 30 orang penyuluh lapangan sebagai peserta. Tujuannya, untuk membantu para petani dalam mengerjakan program pemerintah di bidang pertanian untuk pencapaian program upaya khusus swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Kepala Badan Ketahan Pangan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Batubara, Drs Sahala Nainggolan sebelum membuka diklat itu meminta kepada peserta memanfaatkan kesempatan itu dengan maksimal. Walau selama ini pertanin dan penyuluh dari Batubara kerap menorehkan prestasi tingkat nasional, namun capaian lebih besar masih bisa digali dengan mengikuti diklat itu.

“Saya percaya, kawan-kawan penyuluh masih punya kemampuan lain. Terbukti, sewaktu kita masih bagian dari Kabupaten Asahan hanya padi yang ada di sini. Namun sekarang, Batubara sudah berhasil punya bawang merah sendiri, punya cabe sendiri, punya melon sendiri dan juga punya buah naga sendiri,” katanya.

Bahkan bawang merah Batubara, lanjut Sahala, sudah dipersiapkan menjadi salah satu icon komoditas pertanian dari Batubara. Pencapaian Itu dikatakan berkat kerja keras penyuluh. 

Pewarta: Dedy S

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016