Binjai, Sumut, 6/4 (Antara) - Pemerintah Kota Binjai, bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara menjalin kerja sama dalam pemberantasan narkoba di daerah itu dengan melakukan tes urine di lingkungan pemerintah kota setempat hingga tingkat pelajar, sehingga bisa diketahui para pemakainya.
"Kita harus memulai dari diri kita sendiri, terutama PNS di Pemkot Binjai, TNI, Polri dan jajaran lainnya," kata Wali kota Muhammad Idaham, di Binjai, Rabu.
Selain itu juga diprogramkan akan melakukan tes urine juga terhadap pekerja dan pelajar se Kota Binjai, katanya.
"Bayangkan Binjai itu ranking kedua di Provinsi Sumatera Utara, selaku pemakai, pengguna narkoba," katanya.
"Untuk itu, Pemkot sudah siap membantu. Sebenarnya kita sudah menganggarkan dana untuk rehabilitasi pemakai narkoba. Malah beberapa pemakai sudah dikirim ke rehabilitasi ke Lido dan lainnya," katanya.
Idaham juga menjelaskan dengan Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara selain sepakat dengan berbagai program pemberantasan narkoba juga terdapat visi dan misi yang sama agar masyarakat bisa ikut serta melawan peredaran dan pemakai narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara Brigjen Pol Andi Ludianto mengakui pemberantasan narkoba harus ada komitmen semua instansi pemerintah baik TNI, Polri dan paling penting masyarakat.
Andi Ludianto mencontohkan Kampung Kubur di Kota Medan sudah dikuasai selama tiga bulan, ketika dirazia masih terdapat peredaran ganja. Begitu juga lapas masih ditemukan pemakaian narkoba.
Oleh sebab itu dengan melakukan tes urine di sekolah bahkan pengemudi angkutan kota dan lainnya akan diketahui perkembangan pemakai narkoba.
"Kita harus melakukan sistem operasional, dengan tes urine jika diketahui ada yang positif akan di blok daerah tempat tinggalnya," katanya.
Dalam pertemuan menjalin kerja sama itu hadir juga Kepala BNN Binjai AKBP Safwan Hayat, Sekdako Binjai Elyuzar Siregar, Kepala Bappeda Binjai, Kepala Kesbang Linmas dan Pelaksana tugas Kepala Badan Aset dan Keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Kita harus memulai dari diri kita sendiri, terutama PNS di Pemkot Binjai, TNI, Polri dan jajaran lainnya," kata Wali kota Muhammad Idaham, di Binjai, Rabu.
Selain itu juga diprogramkan akan melakukan tes urine juga terhadap pekerja dan pelajar se Kota Binjai, katanya.
"Bayangkan Binjai itu ranking kedua di Provinsi Sumatera Utara, selaku pemakai, pengguna narkoba," katanya.
"Untuk itu, Pemkot sudah siap membantu. Sebenarnya kita sudah menganggarkan dana untuk rehabilitasi pemakai narkoba. Malah beberapa pemakai sudah dikirim ke rehabilitasi ke Lido dan lainnya," katanya.
Idaham juga menjelaskan dengan Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara selain sepakat dengan berbagai program pemberantasan narkoba juga terdapat visi dan misi yang sama agar masyarakat bisa ikut serta melawan peredaran dan pemakai narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara Brigjen Pol Andi Ludianto mengakui pemberantasan narkoba harus ada komitmen semua instansi pemerintah baik TNI, Polri dan paling penting masyarakat.
Andi Ludianto mencontohkan Kampung Kubur di Kota Medan sudah dikuasai selama tiga bulan, ketika dirazia masih terdapat peredaran ganja. Begitu juga lapas masih ditemukan pemakaian narkoba.
Oleh sebab itu dengan melakukan tes urine di sekolah bahkan pengemudi angkutan kota dan lainnya akan diketahui perkembangan pemakai narkoba.
"Kita harus melakukan sistem operasional, dengan tes urine jika diketahui ada yang positif akan di blok daerah tempat tinggalnya," katanya.
Dalam pertemuan menjalin kerja sama itu hadir juga Kepala BNN Binjai AKBP Safwan Hayat, Sekdako Binjai Elyuzar Siregar, Kepala Bappeda Binjai, Kepala Kesbang Linmas dan Pelaksana tugas Kepala Badan Aset dan Keuangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016