Langkat, Sumut, 30/3 (Antara) - Kelompok nelayan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, melakukan penanaman 150.000 batang mangrove di perairan Kecamatan Brandan Barat guna melestarikan hutan tersebut yang kini sudah punah untuk tempat berkembang biaknya biota laut.

"Kita lakukan penanaman mangrove untuk tempat berkembang biaknya biota laut, bersama dengan berbagai kelompok nelayan yang peduli akan hutan supaya kembali hijau, " kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Syah Affandin, di Brandan Barat, Rabu.

Penanaman mangrove itu juga melibatkan kelompok nelayan, Fakultas Pertanian UISU, pengurus Ikatan Alumni Rasimen Mahasiswa Indonesia (IARM) Sumatera Utara, FKPPI, kelompok masyarakat pecina mangrove, PMI, dan lain-lain.

Syah Affandin yang juga Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sumatera Utara itu menjelaskan, sebagai putera Langkat, ia merasa berkepentingan terhadap pelestarian hutan mangrove untuk kepentingan ribuan nelayan yang ada di daerah itu.

"Apalagi nantinya bila mangrove ini bisa tumbuh maka ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan karena penghasilan mereka akan semakin bertambah, dikarenakan berkembangnya biota laut seperti ikan, udang, kepiting, dan kerang," katanya.


Ia mengungkapkan, akibat hancurnya hutan mangrove nelayan kini mencari ikan harus ke tengah laut, akibatnya sering lewat batas negara sehingga ditangkap.


Kedepan pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Pemprov Sumatera Utara untuk menambah anggaran dalam APBD agar anggaran pengawasan dan penanaman hutan mangrove ditambah menjadi Rp1,5 miliar.


Menurut dia, banyak hutan mangrove di Langkat yang kini hancur akibat dirambah menjadi perkebunan kelapa sawit dan pertambakan sehingga harus segera diperbaiki.


"Kita tidak mau Langkat terus menerus mengalami abrasi dan rusaknya ekosistem yang ada ini," katanya.


Pihaknya akan terus bekerja sama dengan berbagai kelompok nelayan, untuk terus mengoptimalkan penanaman mangrove seperti di Kecamatan Pangkalan Susu, Gebang, dan Secanggang dalam waktu dekat.


Ketua kelompok nelayan penanam mangrove Edu Dalimunthe menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penanaman di berbagai lahan kritis di pesisir pantai timur Langkat, guna memulihkan kondisi hutan mangrove seperti beberapa tahun yang lalu.


"Kalau dulu kita bisa melihat hijaunya hutan mangrove Langkat dan biota lautnyapun sangat banyak, namun sekarang kondisi ini benar-benar sangat memprihatinkan. Jadi, perlu upaya penyelamatan dengan melakukan penanaman kembali mangrove," katanya. ***1***


(T.KR-IFZ/B/I023/I023) 30-03-2016 19:21:19

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016