Medan, 24/3 (Antara) - Konsumsi beras penduduk di Sumatera Utara terus menurun atau tinggal 126,32 kilogram per kapita per tahun setelah sempat tercatat sebagai salah satu provinsi dengan konsumsi beras yang tinggi, tahun 2011 mencapai 134,8 kg.


"Kami memang terus mensosialisasikan diversifikasi pangan dan berharap konsumsi beras masyarakat terus turun hingga mencapai angka ideal sekitar 100,50 kg per kapita per tahun," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumut, Suyono di Medan, Kamis.


Setelah konsumsi beras Sumut pada 2011 sebanyak 134,8 kg, pada 2012 tinggal 132,6 kg, kemudian 2013 turun menjadi 130, 61 dan 2014 dan 2015 masing-masing 128, 65 kg dan 126,32 kg per kapita per tahun.


Menurut dia, dengan semakin besarnya penurunan konsumsi beras di Sumut, maka juga akan memperkuat ketahanan pangan daerah itu.


"Kalau produksi semakin banyak lalu konsumsi beras menurun itu berarti ketahanan pangan Sumut semakin kuat," kata Suyono.


Penurunan konsumsi beras itu juga mencerminkan semakin sehatnya pola hidup masyarakt Sumut.


Seperti diketahui, kata dia, kandungan karbohidrat bukan hanya ada di beras tetapi juga di bahan pangan lain seperti ubi, jagung dan kentang.


Kepala Badan Pusat Statistisk (BPS) Sumut, menyebutkan, pemerintah memang terus berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional dengan terus menaikkan produksi dan mencapai swasembada bahkan surplus.


Produksi beras di Sumut sendiri memang juga terus meningkat atau pada angka sementara (Asem) 2015 sebanyak 4.044.829 to gabah kering giling (GKG).


Pada 2016 ini, produksi beras juga ditargetkan naik atau sebanyak 4.628.968 ton GKG.


Dengan kenaikan produksi diharapkan, swasembada Sumut semakin meningkat sejalan dengan rencana Presiden Joko Widodo yang menetapkan bahwa Indonesia pada 2017 sudah swasembada pangan. ***3***


(T.E016/B/T007/T007) 24-03-2016 16:39:22

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016