Langkat, Sumut, 24/2 (Antara) - Perkampungan religius Babussalam di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dipadati ribuah jamaah dari berrbagai penjuru Indonesia yang ingin melaksanakan suluk 10 hari menjelang puncak haul Tuan Guru ke-92.


Para jamaah itu sudah berdatangan dan telah mengikuti "suluk" atau beribadah 10 hari di perkampungan tariqat naqsabandiyah Babussalam, kata Zamroni, Ketua Panitia Haul Tuan Guru Almarhum Syekh Abdul Wahab Rokan Alkhalidy Naqsabandy di Babussalam, Langkat, Rabu.


Zamroni menjelaskan, suluk 10 hari itu diikuti sekitar 500 laki-laki dan 700 perempuan hingga puncak peringatan haul Tuan Guru.


"Puncak peringatan haul Tuan Guru ke-92 kali ini akan dilangsungkan Selasa (1/3), direncanakan akan dihadiri Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuriadi, Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani," katanya.


Pada kesempatan itu, nantinya akan dibacakan riwayat hidup Tuan Guru pendiri tariqat naqsabandiyah, "ratib saman", dan ziarah.


Zamroni memperkirakan jamaah yang akan menghadiri puncak haul tersebut diperkirakan mencapai 7.500 orang yang sudah menyatakan kesiapan untuk datang.


Massa yang hadir itu berasal dari Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Medan, Kabupaten Deliserdang, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Aceh, dan Jakarta.


Selain itu, akan hadir juga jamaah tariqat tersebut dari negara tetangga yang juga sudah mengonfirmasi untuk hadir, diantaranya dari Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam.


Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang besar dari Pemprov Sumut yang telah memperbaiki jalan menuju perkampungan Babussalam guna memperlancar peringatan haul tersebut.


"Jalan sudah diratakan, untuk selanjutnya akan dihotmix seperti yang disampaikan Gubernur dalam rangka kelancaran arus lalu lintas menghadapi haul kali ini," katanya. ***4***

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016