Medan, 23/2 (Antara) - Penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera di Sumatera Utara pada Januari-Februari 2016 baru 15,01 persen dari total alokasi dua bulan tersebut sebesar 22.386.600 kilogram sebagai dampak baru dilantiknya kepala daerah.


Kepala Bulog Divre Sumut Fatah Yasin di Medan, Selasa, mengakui masih minimnya penyaluran rastra di Sumut atau selama Januari-Februari sebanyak 3.360.795 kilogram dari seharusnya 22.386.600 kg atau 15,01 persen.


Pada Januari realisasi penyaluran rastra masih 2.428.650 kg dan Februari 932.145 kg dari alokasi setiap bulan Sumut yang sebanyak 11.193.300 kg.


"Realisasi semakin kecil atau 2,50 persen kalau dibandingkan dari total alokasi setahun yang mencapai 134.319.600 kg," katanya usai Sosialisasi Penetapan Pagu Rastra Sumut 2016 dengan pemerintah 33 kabupaten/kota di Sumut.


Menurut dia, laporan yang diterima dari kepala subdivre Bulog di beberapa daerah, terhambatnya permintaan surat permintaan alokasi (SPA) rastra dari pemerintah kabupaten/kota karena pejabat bupati/wali kota terpilih dalam pilkada serentak Sumut baru dilantik 17 Februari 2016.


"Mudah-mudahan dengan sudah ditetapkannya bupati/wali kota, SPA rastra ke Bulog menjadi lancar," katanya.


Fatah Yasin menyebutkan, dari 33 kabupaten/kota di Sumut, masih sembilan daerah yang mengajukan SPA.


Sembilan daerah itu yakni Langkat, Dairi, Karo, Pakpak Bharat, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal. Tapanuli Tengah dan Nias Selatan.


Sebelumnya saat di Medan, 8 Februari 2016, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendesak pemerintah daerah di Sumut mengajukan SPA beras untuk meningkatkan penyaluran rastra yang diketahui masih minim.


"Saya minta para gubernur menginstruksikan bupati/wali kota untuk mengajukan SPA rastra," ujarnya usai memantau stok rasta Bulog di gudang Bulog Sumut, Jalan Mustafa, Medan.


Dia mengakui melakukan kunjungan ke Bulog untuk memantau stok rastra di Sumut menyusul laporan masih minimnya penyaluran rasta secara nasional dan termasuk di Sumut.


Secara nasional, kata dia, penyaluran rastra untuk Januari-Februari 2016 pada awal Februari masih sekitar 24 persen dan Sumut 0,95 persen.


Penyaluran rastra harus dipercepat untuk membantu warga yang memiliki hak dan sekaligus menekan lonjakan harga beras di pasar yang bisa berakibat naiknya inflasi.


"Penyaluran rastra itu juga harus dipercepat agar kualitas beras yang disalurkan pemerintah tetap bagus," kata Menteri Sosial itu.***4***


(T.E016/B/N002/N002) 23-02-2016 13:39:23

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016