Medan, 18/2 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo dengan institusi terkait lainnya berencana akan mendirikan relokasi tahap kedua bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang saat ini masih tinggal di beberapa lokasi penampungan.
"Para pengungsi yang akan direlokasi itu, berasal dari empat desa, yakni Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Desa Kutatonggal," kata Bupati Karo Terkelin Brahmana di Medan, Kamis.
Relokasi tersebut terpaksa dilakukan, menurut dia, salah satu bentuk solusi yang dilakukan pemerintah dalam penanganan bagi warga yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung.
"Relokasi bagi pengungsi tersebut, yakni dengan cara mendirikan rumah tempat tinggal, memberikan lahan pertanian bagi warga korban erupsi gunung merapi itu," ujar Terkelin.
Dia menyebutkan, menurut rencana relokasi yang baru ini, kemungkinan juga akan dilakukan di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, merupakan relokasi tahap I yang telah selesai dibangun 370 perumahan bagi korban erupsi Sinabung.
Sebab, jelasnya, Desa Siosar itu dinilai sangat strategis, udaranya sejuk, bersih, dan lahan pertaniannya juga terhampar cukup luas.
Selain itu, lokasi tersebut juga sangat jauh dari Gunung Sinabung dan aman dijadikan sebagai tempat tinggal.
"Kemudian, kita juga berharap agar para pengungsi erupsi Sinabung yang direlokasi tersebut, jangan berjauhan dan mereka dapat dengan mudah mengadakan komunikasi," katanya.
Terkelin menambahkan, para pengungsi Sinabung yang akan direlokasi itu, diperkirakan sebanyak 1.683 kepala keluarga (KK) berasal dari empat desa.
Dengan direlokasinya para pengungsi Sinabung itu, maka diharapkan mereka dapat bekerja mencari nafkah secara sendiri dan pemerintah tidak mengurus mereka seperti yang terjadi selama ini.
"Rencana relokasi pada tahap kedua ini belum dapat menampung seluruh para pengungsi erupsi Sinabung yang masih berada di tempat penampungan," kata Bupati Karo.
Sedangkan di lokasi Posko Penampungan ada tercatat 9.000 lebih pengungsi atau 443 kepala keluarga (KK) yang berada di Kabanjahe. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Para pengungsi yang akan direlokasi itu, berasal dari empat desa, yakni Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Desa Kutatonggal," kata Bupati Karo Terkelin Brahmana di Medan, Kamis.
Relokasi tersebut terpaksa dilakukan, menurut dia, salah satu bentuk solusi yang dilakukan pemerintah dalam penanganan bagi warga yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung.
"Relokasi bagi pengungsi tersebut, yakni dengan cara mendirikan rumah tempat tinggal, memberikan lahan pertanian bagi warga korban erupsi gunung merapi itu," ujar Terkelin.
Dia menyebutkan, menurut rencana relokasi yang baru ini, kemungkinan juga akan dilakukan di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, merupakan relokasi tahap I yang telah selesai dibangun 370 perumahan bagi korban erupsi Sinabung.
Sebab, jelasnya, Desa Siosar itu dinilai sangat strategis, udaranya sejuk, bersih, dan lahan pertaniannya juga terhampar cukup luas.
Selain itu, lokasi tersebut juga sangat jauh dari Gunung Sinabung dan aman dijadikan sebagai tempat tinggal.
"Kemudian, kita juga berharap agar para pengungsi erupsi Sinabung yang direlokasi tersebut, jangan berjauhan dan mereka dapat dengan mudah mengadakan komunikasi," katanya.
Terkelin menambahkan, para pengungsi Sinabung yang akan direlokasi itu, diperkirakan sebanyak 1.683 kepala keluarga (KK) berasal dari empat desa.
Dengan direlokasinya para pengungsi Sinabung itu, maka diharapkan mereka dapat bekerja mencari nafkah secara sendiri dan pemerintah tidak mengurus mereka seperti yang terjadi selama ini.
"Rencana relokasi pada tahap kedua ini belum dapat menampung seluruh para pengungsi erupsi Sinabung yang masih berada di tempat penampungan," kata Bupati Karo.
Sedangkan di lokasi Posko Penampungan ada tercatat 9.000 lebih pengungsi atau 443 kepala keluarga (KK) yang berada di Kabanjahe. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016