Medan, 18/2 (Antara) - Otoritas Jasa Keuangan akan memfasilitasi industri jasa keuangan untuk mendukung dan memanfaatkan program kredit usaha rakyat yang target penyalurannya pada 2016 ditetapkan sekitar Rp100 triliun hingga Rp120 triliun.
"Peluang kredit dari KUR harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perbankan sebagai upaya peningkatan kinerja bank dan terkait upaya peningkatan peran atau kontribusi industri jasa keuangan dalam pertumbuhan ekonomi," kata Dewan Komisaris OJK Nelson Tampubolon di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan dan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Menurut Nelson yang menjabat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, suku bunga bersubsidi KUR yang sekitar 10 persen itu bertujuan agar akses keuangan bagi pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pemula bisa diperluas.
Dengan akses keuangan ke UMKM yang dipermudah dan diperluas, maka diharapkan geliat ekonomi semakin membaik yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2016, katanya, pemerintah secara nasional menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,0 -5,3 persen.
Nelson menegaskan, melihat perkembangan yang terjadi di awal 2016, sepertinya Indonesia harus bekerja lebih keras untuj memenuhi target tersebut.
"Jadi berbagai cara untuk meningkatkan kontribusi industri jasa keuangan dalam pertumbuhan ekonomi harus dilakukan. OJK memberi dukungan penuh dengan berbagai kebijakan," katanya.
Pelaksana tugas Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mendukung penuh dan berharap agar KUR dikucurkan lebih banyak kepada UMKM di Sumut.
Dia berharap Bank Sumut juga bisa menyalurkan KUR seperti yang dilakukan bank lainnya.
"Kalau mengandalkan kredit umum yang suku bunganya tinggi di atas 13 persen tentunya UMKM sulit bersaing termasuk dengan pengusaha asing yang mendapatkan bunga kredit yang jauh lebih rendah atau di kisaran 3 persen,"katanya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, KUR memang akan sangat membantu pengusaha UMKM.
Namun, katanya, pemerintah harus benar-benar memberi kemudahan kepada UMKM untuk mendapatkan KUR itu.
"Kemudahan jangan hanya di atas kertas saja seperti selama ini," kata Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu.***3***
(T.E016/B/N002/N002) 18-02-2016 19:05:20
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Peluang kredit dari KUR harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perbankan sebagai upaya peningkatan kinerja bank dan terkait upaya peningkatan peran atau kontribusi industri jasa keuangan dalam pertumbuhan ekonomi," kata Dewan Komisaris OJK Nelson Tampubolon di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan dan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Menurut Nelson yang menjabat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, suku bunga bersubsidi KUR yang sekitar 10 persen itu bertujuan agar akses keuangan bagi pengusaha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pemula bisa diperluas.
Dengan akses keuangan ke UMKM yang dipermudah dan diperluas, maka diharapkan geliat ekonomi semakin membaik yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2016, katanya, pemerintah secara nasional menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,0 -5,3 persen.
Nelson menegaskan, melihat perkembangan yang terjadi di awal 2016, sepertinya Indonesia harus bekerja lebih keras untuj memenuhi target tersebut.
"Jadi berbagai cara untuk meningkatkan kontribusi industri jasa keuangan dalam pertumbuhan ekonomi harus dilakukan. OJK memberi dukungan penuh dengan berbagai kebijakan," katanya.
Pelaksana tugas Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mendukung penuh dan berharap agar KUR dikucurkan lebih banyak kepada UMKM di Sumut.
Dia berharap Bank Sumut juga bisa menyalurkan KUR seperti yang dilakukan bank lainnya.
"Kalau mengandalkan kredit umum yang suku bunganya tinggi di atas 13 persen tentunya UMKM sulit bersaing termasuk dengan pengusaha asing yang mendapatkan bunga kredit yang jauh lebih rendah atau di kisaran 3 persen,"katanya.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, KUR memang akan sangat membantu pengusaha UMKM.
Namun, katanya, pemerintah harus benar-benar memberi kemudahan kepada UMKM untuk mendapatkan KUR itu.
"Kemudahan jangan hanya di atas kertas saja seperti selama ini," kata Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) itu.***3***
(T.E016/B/N002/N002) 18-02-2016 19:05:20
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016