Medan, 6/2 (Antara) - Serikat Petani Indonesia Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meminta pemerintah bisa terus menjaga agar harga jagung di tingkat petani mahal seperti dewasa ini atau di kisaran Rp5.000 per kg.


"Kebijakan pemerintah yang antara lain menekan impor sudah terbukti bisa menaikkan harga jagung petani," ujar pengurus Serikat Petani Indonesia (SPI) Karo, Abraham Tarigan di Medan, Sabtu.


Menurut dia, harga jagung Rp5.000 per kg itu sudah menguntungkan karena biaya produksi komoditas tersebut berkisar Rp2.500-Rp2.700 per kg untuk produksi sekitar 7 hingga 10 ton per hektare.


"Jadi kalau harga jual sudah Rp5.000 per kg, tentunya sudah menguntungkan petani," ujar Abraham.


Selama ini, kata dia, harga jagung sering sekali mengalami fluktuasi dengan kecenderungan harga anjlok bahkan pernah di bawah Rp2.000 per kg.


"Harga yang menguntungkan akan meningkatkan gairah petani bertanam jagung dan itu akan memudahkan pemerintah mencapai swasembada jagung seperti yang diprogramkan," katanya.


Kepala Bulog Divre Sumut Fatah Yasin mengatakan pihaknya sedang menunggu keputusan Pusat soal penanganan jagung di Sumut.


"Kami masih menunggu arah kebijakan soal penanganan jgung di Sumut," katanya.


Namun dia mengakui hingga dewasa ini tidak ada stok jagung di tangan Bulog Sumut.


Sebelumnya Asisten Corporate Secretary Humas Pelindo I Medan, Eriansyah Boy kepada wartawan di Belawan, mengatakan, 23.818 ton jagung asal Argentina yang masuk melalui Pelabuhan Belawan sudah langsung diambil perusahaan importir.


"Jadi tidak ada jagung impor yang tertahan di Belawan," katanya.


Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumut, Marino, mengatakan Pemerintah Provinsi Sumut pada 2016 menargetkan produksi jagung sebanyak 1.723.783 ton pipil kering dari angka sementara 2015 yang 1.366.675 ton.


Target produksi itu dari hasil luas panen 274.791 hektare dengan produktivitas 62,73 kwintal per hektare.***3***





(T.E016/B/E002/B/E002) 06-02-2016 20:50:09

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016