Tarutung, 21/1 (Antarasumut) – Dinas Pertanian dan Perkebunan Tapanuli Utara mengungkapkan kenaikan produksi gabah kering giling di daerah itu sebanyak 8 ribu ton yang dinilai sebagai imbas positif atas pelaksanaan demonstration farming (demfarm) yang telah diterapkan Pemerintah Kabupaten.

“Produksi gabah kering giling meningkat sebanyak 8 ribu ton pada 2015,” terang Kasubbag Program Distanbun, Revansius Nababan, Kamis.

Grafis peningkatan produksi gabah tersebut didasarkan atas besaran produksi pada 2014 yang hanya 112 ribu ton. Sementara, pada 2015, angka produksi sudah mengalami peningkatan signifikan hingga pada besaran 120 ribu ton.

Revan menyebutkan hasil produksi tersebut merupakan imbas positif penerapan demfarm satu hektar per desa yang sudah terlaksana di 241 Desa se-Tapanuli Utara.

Meski, musim panen masih berlaku pada sejumlah daerah seperti pada sejumlah areal demfarm di luat Pahae meliputi Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua, dan Simangumban, serta wilayah Siatasbarita.

“Untuk wilayah Tarutung, Sipahutar, Parmonangan, Sipoholon, Pangaribuan, Garoga, dan lainnya masih baru menyelesaikan musim tanam pada Desember 2015 lalu. Ini terjadi karena setiap daerah memiliki musim tanam yang berbeda-beda,” ujarnya.

Selain sebagai imbas positif pelaksanaan demfarm satu hektar per desa yang telah memasuki musim panen. Peningkatan produksi ini juga dinilai sebagai andil atas program bantuan pemerintah pusat melalui pendanaan APBN 2015 dalam pemberian sarana produksi padi (saprodi) berupa komponen pupuk pertanian serta benih varietas unggul.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Rinto Aritonang


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016