Medan, 8/1 (Antara) - Usaha kerajinan miniatur kendaraan militer atau perang yang terbuat dari bahan kayu triplek dan kertas ternyata cukup memiliki prospek yang menggembirakan dengan tingginya minat masyarakat untuk memiliki hasil produksi rumahan tersebut.

"Cukup banyak permintaan dari masyarakat, bahkan dari kalangan militer juga ada yang memesan. Tapi saat ini belum semua bisa dapat terpenuhi karena terbatasnya tenaga," kata pengrajin miniatur kendaraan militer di Kota Medan Fauzi yang ditemui di kediamannya di kawasan Medan Sunggal, Jumat.

Berbagai jenis produk yang dihasilkan diantaranya miniatur pesawat perang, kapal, tank, dan helikopter yang dibandrol dengan harga bervariasi antara Rp250 ribu hingga Rp5 juta sesuai ukuran dan model.

Namun karena masih terbatasnya tenaga, apalagi ia masih mengerjakan secara manual, produksi yang dihasilkan masih sangat terbatas, sehingga sedikit sulit memenuhi permintaan masyarakat.

"Satu unit pengerjaannya bisa memakan waktu antara satu hingga dua minggu tergantung tingkat kesulitannya. Jadi, kadang dalam satu bulan hanya bisa dibuat dua atau tiga unit saja," katanya.

Untuk itu, ia mengaku saat ini sangat membutuhkan mesin yang lebih modern sehingga produksi yang dihasilkan dapat lebih banyak dan cepat dari saat ini, sehingga dapat memenuhi tingginya permintaan dari masyarakat.

Apalagi memang ia memiliki obsesi untuk menjangkau daerah lebih luas dalam hal pemasaran produk, terutama pangsa pasar luar negeri.

"Kalau mesih mesin itu sudah ada, tentunya saya berani menjangkau daerah pemasaran lebih luas," kata pria yang mengaku mulai menggeluti kerajinan tersebut sejak tahun 2013. 

Pewarta: juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016