Tebingtinggi, 25/11 (Antarasumut) - Sebanyak 989 rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kota Tebingtinggi terendam banjir akibat meluapnya Sungai Padang, Rabu, dengan kedalaman 30 hingga 50 centi meter.

"Paling parah terendam di Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebingtinggi Kota dengan rata-rata diatas 50 cm. 271 kepala keluarga harus mengungsi kedaerah lebih tinggi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Wahid Sitorus.

Ia mengatakan, di Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kecamatan Rambutan ada 80 kepala keluarga yang rumahnya terendam air dengan kedalaman mencapai 50 cm.

Kawasan lainnya tersebar di enam kelurahan se Kota Tebingtinggi.

"Kita sudah menerima semua laporan, terdata sebanyak 989 rumah terendam air," katanya.

Menurut dia, dari data tersebut masih bisa kemungkinan akan bertambah, jika didaerah sungai yang masuk dalam wilayah Kabupaten Simalungun masih terus diguyur hujan lebat.

"Kami masih terus melakukan pendataan dan menunggu laporan akurat lagi dari kecamatan-kecamatan berapa jumlah rumah yang terendam banjir," katanya.

Ketua Tagana Kota Tebingtinggi, Kaharuddin Nasution, mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantuan dengan menurunkankan semua personil Tagana dititik-titik terparah terkena banjir.

"Bila banjir belum menunjukan tanda surut, kita akan mendirikan tenda-tenda pengungsian. kami tetap siaga diposko," katanya.

Salah seorang warga Kelurahan Bandar Utama, Emmi (52) mengaku banjir akibat meluapnya Sungai Padang terjadi pagi sekitar Pukul 06.00 WIB.

"Hujan yang terus mengguyur Kota Tebingtinggi hampir satu malam membuat Sungai Padang tidak mampu menampung debit air dari hulu sungai," katanya.


Pewarta: Dhani Elison

Editor : Dhani Elison


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015