Medan, 12/9 (Antara) - Pengembang di Sumatera Utara optimistis pasar perumahan khususnya tipe menengah ke bawah masih cukup tinggi di tengah dukungan kuat pemerintah dengan program pembangunan satu juta rumah.

"PT Grha Kirana Development sudah membuktikan masih besarnya prospek perumahan di Sumut sehingga siap terus membangun hunian maupun pertokoan," kata Direktur Utama PT Grha Kirana Development--pengembang proyek Kirana Garden, Novi Imelly, di Medan, Sabtu.

Setelah meluncurkan Perumahan Kirana Garden "Gardenia" dan Magnolia" dengan harga mulai Rp117 juta, mulai kuartal III, perusahaan itu akan membangun cluster Gradiola , rumah tanpa subsidi dengan harga mulai Rp150 juta per unit.

Pembangunan Gradiola di atas lahan 1,5 hektare di kawasan Simalingkar B yang merupakan bagian dari total lahan PT Grha Kirana seluas 12 hektare yang direncanakan memiliki 1.000 unit bangunan.

"Kalau pada Gardenia dan Magnolia yang terdiri dari lebih kurang 200 unit hunian sudah dibangun dan terjual, maka Gradiola yang sebanyak 103 unit dengan tahap pertama 39 unit dan ke dua 64 unit mulai dibangun dan dijual juga,"ujar Novi usai acara peluncuran/pengenalan perumahan itu.

 Dia yang didampingi Chief Executive Officer, I B K Kusumajati, mengakui, selain kebutuhan yang masih besar, penjualan perumahan Kirana yang sukses diduga karena perusahaan menggunakan strategi.

Sedikitnya ada tiga strategi mulai dari konsep pembangunan perumahan, sistem pembayaran/pembelian dan keuntungan investasi di perumahan tersebut yang ditawarkan manajemen.

Konsep dilakukan dengan membangun rumah menengah ke bawah itu seperti membangun rumah menengah ke atas mulai dari kualitas bangunan hingga fasilitas umum seperti jalan utama dan perumahan.

"Jadi tidak terkesan kumuh atau murahan seperti kompleks perumahan murah yang akhirnya mengecewakan konsumen," katanya.

Adapun sistem pembayaran diberi kemudahan antara lain dengan tidak harus mengggunakan jasa perbankan yang dinilai sebagian besar masyarakat calon pembeli masih sulit.

Sementara keuntungan investasi adalah cepatnya bergerak naik harga rumah di kawasan yang dijual.

Dia memberi contoh, dari awalnya rumah yang dijual seharga Rp117 juta dewasa ini sudah naik menjadi Rp135 juta dan bahkan Rp155 juta per unit.

Dia memastikan sama seperti dua perumahan lainnya, Gradiola yang akan dibangun juga akan laris manis.

"Baru dipasarkan,pesanan sudah 50 persen," kata Novi.

Sekjen DPP Real Estate Indonesia (REI), Tomi Winstan, mengatakan, pasar rumah tempat tinggal menengah ke bawah memang masih cukup besar karena kebutuhan masih besar.

Namun karena persaingan semakin ketat, maka hanya perusahaan yang benar-benar komitmen melindungi konsumennya-lah yang memenangkan persaingan.

Dia menyebutkan, REI Sumut tahun 2015 menargetkan bisa membangun 7.500 unit rumah sejahtera tapak (RST) dan hingga awal Agustus dilaporkan sudah terbangun 4.700 unit .***3***



(T.E016/B/T013/T013) 12-09-2015 19:57:57

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015