Medan, 2/9 (Antara) - Kawasan Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deliserdang masih diselimuti kabut asap, terutama pada pagi hari.
Pantauan Antara di kawasan Bandara Kualanamu, Rabu, kabut asap tersebut semakin terlihat dari lokasi pembangunan jalan tol yang berlokasi sekitar 4 Km dari terminal bandara.
Kumpulan kabut asap tersebut semakin banyak terlihat mendekati terminal, termasuk di sekitar landasan pacu (runway) Bandara Kualanamu.
Staf prakirawan Stasiun Meteorologi Polonia di Bandara Kualanamu Alif Adyasa mengatakan, kabut asap tersebut sudah menyelimuti Bandara Kualanamu selama tiga hari.
Kabut asap di kawasan Bandara Kualanamu tersebut banyak muncul pada pagi hari, tetapi semakin berkurang menjelang siang hari.
"Pada pagi hari jarak pandang sekitar 800 meter. Siang ini sudah 2-3 km," katanya.
Menurut dia, kabut asap tersebut kemungkinan berasal dari titik api (hotspot) yang banyak terdapat di Riau, Jambi, dan arah selatan Sumatera Utara.
Kondisi tiupan angin dari arah tenggara memungkinkan penyebaran asap tersebut sampai ke Sumatera Utara. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Pantauan Antara di kawasan Bandara Kualanamu, Rabu, kabut asap tersebut semakin terlihat dari lokasi pembangunan jalan tol yang berlokasi sekitar 4 Km dari terminal bandara.
Kumpulan kabut asap tersebut semakin banyak terlihat mendekati terminal, termasuk di sekitar landasan pacu (runway) Bandara Kualanamu.
Staf prakirawan Stasiun Meteorologi Polonia di Bandara Kualanamu Alif Adyasa mengatakan, kabut asap tersebut sudah menyelimuti Bandara Kualanamu selama tiga hari.
Kabut asap di kawasan Bandara Kualanamu tersebut banyak muncul pada pagi hari, tetapi semakin berkurang menjelang siang hari.
"Pada pagi hari jarak pandang sekitar 800 meter. Siang ini sudah 2-3 km," katanya.
Menurut dia, kabut asap tersebut kemungkinan berasal dari titik api (hotspot) yang banyak terdapat di Riau, Jambi, dan arah selatan Sumatera Utara.
Kondisi tiupan angin dari arah tenggara memungkinkan penyebaran asap tersebut sampai ke Sumatera Utara. ***4***
Editor : Ribut Priadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015