Tebingtinggi, 24/8 (antarasumut)- Anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang karena memperoleh imbalan sengaja merujuk pasiennya ke RS.tertentu itu "tidak profesional".
Saya dapat informasi seperti itu, dan perlu saya sampaikan disini, karena IBI merupakan organisasi profesional, dan tentu orangnya juga profesional dibidangnya.
Hal ini dikatakan Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM saat membuka Musyawarah Cabang IBI Kota Tebing Tinggi, senin(24/) di Gedung Balai Kartini dihadiri Ketua IBI Sumut Dra.Hj.Idau Ginting, Ketua IDI Tebing Tinggi dr.H.Nanang Fitra Aulia Sp.PK, dan Direktur Akbid, Pimpinan RSU se Tebing Tinggi.
Dan diharapkan Walikota anggota IBI Tebing Tinggi tidak melakukan hal tersebut, karena hal tersebut mengkhianati profesinya, yang siap membantu siapapun dan tak megenal waktu.
Peranan bidan itu sangat penting bagi pembangunan Bangsa kedepan karena guna menciptakan generasi yang cerdas itu hanya bisa dilahirkan oleh Ibu dan Anak yang sehat. ujarnya.
Dikatakan, saat ini tercatat secara nasional ada 86 juta anak Indoensia dan 38 juta diantaranya kurang baik dan ini harus menjadi perhatian, melalui program Diamond Age yakni antara 0-2 tahun.
Anak yang dilahirkan harus lebih besar dari orang tuanya, bukan besar kesamping tetapi tinggi dan besar dan cerdas, untuk diperlukan Ibu yang sehat dan memperhatikan asupan gizinya dari mulai dalam kandungan ibunya.
Ditegaskan Walikota kepada calon Ketua IBI Tebing Tinggi yang saat ini saya dengar ada 5 orang, karena Ketua hanya tetap 1 orang, yang lain jangan mendirikan IBI Perjuangan, atau IBI Reformasi, saya tegaskan tidak ada yang begitu di Tebing Tinggi.
Jangan IBI dibawa kemana-mana dan melibatkan diri dalam dunia politik praktis, untuk kepentingan orang-orang tertentu karena ini oganisasi profesional.
Sebelumnya Ketua IBI Provsu Dra.Hj.Idau Ginting katakan Muscab IBI Tebing Tinggi ini merupakan daerah yang ke 7 dari 33 daerah yang melaksanakan Muscab yang akan diikuti 235 orang peserta anggota IBI yang ada di Tebing Tinggi sementara di Sumut ada 10.000.- anggota.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Saya dapat informasi seperti itu, dan perlu saya sampaikan disini, karena IBI merupakan organisasi profesional, dan tentu orangnya juga profesional dibidangnya.
Hal ini dikatakan Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM saat membuka Musyawarah Cabang IBI Kota Tebing Tinggi, senin(24/) di Gedung Balai Kartini dihadiri Ketua IBI Sumut Dra.Hj.Idau Ginting, Ketua IDI Tebing Tinggi dr.H.Nanang Fitra Aulia Sp.PK, dan Direktur Akbid, Pimpinan RSU se Tebing Tinggi.
Dan diharapkan Walikota anggota IBI Tebing Tinggi tidak melakukan hal tersebut, karena hal tersebut mengkhianati profesinya, yang siap membantu siapapun dan tak megenal waktu.
Peranan bidan itu sangat penting bagi pembangunan Bangsa kedepan karena guna menciptakan generasi yang cerdas itu hanya bisa dilahirkan oleh Ibu dan Anak yang sehat. ujarnya.
Dikatakan, saat ini tercatat secara nasional ada 86 juta anak Indoensia dan 38 juta diantaranya kurang baik dan ini harus menjadi perhatian, melalui program Diamond Age yakni antara 0-2 tahun.
Anak yang dilahirkan harus lebih besar dari orang tuanya, bukan besar kesamping tetapi tinggi dan besar dan cerdas, untuk diperlukan Ibu yang sehat dan memperhatikan asupan gizinya dari mulai dalam kandungan ibunya.
Ditegaskan Walikota kepada calon Ketua IBI Tebing Tinggi yang saat ini saya dengar ada 5 orang, karena Ketua hanya tetap 1 orang, yang lain jangan mendirikan IBI Perjuangan, atau IBI Reformasi, saya tegaskan tidak ada yang begitu di Tebing Tinggi.
Jangan IBI dibawa kemana-mana dan melibatkan diri dalam dunia politik praktis, untuk kepentingan orang-orang tertentu karena ini oganisasi profesional.
Sebelumnya Ketua IBI Provsu Dra.Hj.Idau Ginting katakan Muscab IBI Tebing Tinggi ini merupakan daerah yang ke 7 dari 33 daerah yang melaksanakan Muscab yang akan diikuti 235 orang peserta anggota IBI yang ada di Tebing Tinggi sementara di Sumut ada 10.000.- anggota.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015