Dairi, 20/8 (Antara) - Bupati Dairi mengajak seluruh aparat pemerintah Kabupaten Dairi dan lapisan masyarakat untuk menghidupkan kembali rasa gotong royong sebagai warisan nenek moyang yang sudah semakin punah dan terlupakan.
“Mari hidupkan kembali rasa kegotong-royongan yang merupakan warisan nenek moyang yang sudah mulai punah dan terlupakan. Dengan peran PNS, camat dan kepala desa, saya yakin kebersamaan dan kegotong-royongan akan muncul
kembali di tengah kehidupan kita sehari-hari,†kata Sekda Dairi Sebastianus Tinambunan SH MPd membacakan sambutan Bupati Dairi, Kamis, di Gedung Balai Budaya Sidikalang pada pencanangan bulan bhakti gotong-royong masyarakat ke
XII tingkat Kabupaten Dairi.
Dikatakan, budaya kegotong-royongan hendaknya tidak dilakukan dalam bentuk pelaksanaan pembangunan fisik namun berjalan sejak awal perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.
Menurutnya lagi, kebiasaan-kebiasaan positif masyarakat dalam bergotong-royong dan berswasembada seperti membangun rumah ibadah, memperbaiki prasarana lingkungan, balai pertemuan dan saluran irigasi bahkan membantu sesama dalam mendukung kelanjutan pendidikan anak merupakan nilai keutamaan yang harus dikembangkan dan dilestarikan,†ujar Sekda.
Kesempatan itu Sekda menyerahkan bantuan perlengkapan untuk gotong-rotong berupa cangkul dan beko sorong kepada camat dan kepala desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
“Mari hidupkan kembali rasa kegotong-royongan yang merupakan warisan nenek moyang yang sudah mulai punah dan terlupakan. Dengan peran PNS, camat dan kepala desa, saya yakin kebersamaan dan kegotong-royongan akan muncul
kembali di tengah kehidupan kita sehari-hari,†kata Sekda Dairi Sebastianus Tinambunan SH MPd membacakan sambutan Bupati Dairi, Kamis, di Gedung Balai Budaya Sidikalang pada pencanangan bulan bhakti gotong-royong masyarakat ke
XII tingkat Kabupaten Dairi.
Dikatakan, budaya kegotong-royongan hendaknya tidak dilakukan dalam bentuk pelaksanaan pembangunan fisik namun berjalan sejak awal perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.
Menurutnya lagi, kebiasaan-kebiasaan positif masyarakat dalam bergotong-royong dan berswasembada seperti membangun rumah ibadah, memperbaiki prasarana lingkungan, balai pertemuan dan saluran irigasi bahkan membantu sesama dalam mendukung kelanjutan pendidikan anak merupakan nilai keutamaan yang harus dikembangkan dan dilestarikan,†ujar Sekda.
Kesempatan itu Sekda menyerahkan bantuan perlengkapan untuk gotong-rotong berupa cangkul dan beko sorong kepada camat dan kepala desa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015