Tebingtinggi 6/7 (antarasumut)- 6 orang terduga Pekerja Seks Komersial (PSK), seorang  laki-laki hidung belang dan dua waria (wanita pria) terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar, Sabtu malam (4/7), dari sejumlah hotel kelas melati dan warung kopi remang-remang di sejumlah kawasan Kota Tebingtinggi

Kegiatan Razia Pekat dalam rangka menekan praktek maksiat dan menindak lanjuti banyaknya laporan masyarakat terkait praktik maksiat yang tetap beropersi khususnya di bulan Ramadhan ini.

Razia gabungan digelar Dinas Sosial Tenaga Kerja (Disosnaker), Satpol PP, Polri, TNI, Denpom dan Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi merazia kedai kopi remang-remang disepanjang Jalan Mohammad Yamin dan juga dari sejumlah hotel kelas melati serta losmen

Kasat Pol PP M Guntur Harahap SSTP M.Si mengatakan  para terduga PSK dijaring dari sejumlah losmen, petugas berhasil mengamankan perempuan 6 orang terduga PSK dan seorang laki-laki hidung belang serta 2 orang waria. “Seluruh yang terjaring bawa ke Kantor Sat Pol PP guna didata dan mendapat pembinaan”, katanya

Terpisah, Kadis Sosnaker H Syaiful Fahri SIP M.Si, razia pekat ini merupakan kegiatan rutin dan akan terus dilaksanakan terlebih selama bulan Ramadhan

Kepada wanita terduga pekerja seks yang terjaring diminta agar jangan mengulangi perbuatannya kembali. Disosnaker Kota Tebingtinggi telah menyediakan fasilitas bagi PSK untuk merubah profesinya

dapat menjadi pekerja salon, penjahit dan pelatihan kerajinan tangan. “Mereka akan kita data, setelah itu apabila mereka mau akan kita beri pelatihan kerajinan ketrampilan perempuan,” jelasnya

Sedangkan bagi yang tidak mau mengikuti pendidikan dan pelatihan di Dinas Sosnaker, kami tidak segan-segan akan mengirim PSK ke panti rehabilitasi di Brastagi

Para. “Terduga PSK yang terjaring setelah mendapat pengarahan dikembalikan ke keluarga masing-masing”, ujar Fahri

Salah seorang PSK mengaku karena tidak memiliki pekerjaan tetap terpaksa bekerja menjadi penjaja seks. “Terpaksa bekerja seperti ini karena tidak ada pekerjaan tetap”, ujar janda beranak satu yang tidak mau disebut namanya.(del)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015